24. Mas

18.6K 3.1K 1.8K
                                    

sebelumnya sorry ya readersku kalo kurang nyaman orang tuanya Jeno itu Jaedo bukan Jaeyong😁✌

btw ramein coy, gue tinggal mandi ni:>


"Kalo Nana gak mau nganter biar aku sendirian aja, gapapa kok,"

Renjun tersenyum kecut, ia melepas pegangannya pada tangan Jaemin kemudian hendak berjalan dengan tembok sebagai pegangan.

"A- aku minta maaf atas nama mama aku, maaf kalo omongan mama aku tadi nyinggung perasaan kamu, aku bener bener minta maaf, tolong jangan marah..." Jaemin menggenggam pergelangan tangan Renjun, mencegahnya untuk pergi sendirian. Ia yakin Renjun pasti sangat merasa sakit hati.

"Lepasin, aku mau pulang," Renjun berbicara dengan menekankan suaranya. Ia mencoba berjalan keluar, berpegangan dengan barang barang atau tembok di sekitarnya hingga sampai teras. Tak memakan waktu lama meskipun cara berjalannya sulit, ia yakin ia pasti bisa sampai di rumah Jeno hanya dengan jalan kaki.

"Ayo aku anterin..."

"Gak mau, Nana situ aja,"

"Aku anterin, harus mau,"

○○○

Jeno duduk di depan rumahnya, memainkan ponselnya sambil menunggu Renjun kembali. Ia menggenggam dot berisi susu yang ia beli tadi, sengaja ia ingin memberikan Renjun dot baru karena dot darinya yang pecah beberapa minggu lalu karena beberapa orang menjahatinya.

"Om Jen..." Renjun datang wajahnya yang basah karena air mata, Jeno menatapnya terkejut, ia bahkan tak sengaja menjatuhkan ponsel yang tadi di pangkuannya demi cepat menghampiri Renjun.

"Heh? Lo apain Renjun, bangsat?" Jeno menatap Jaemin kesal, ia menarik Renjun untuk memeluknya.

"Gue minta maaf, Renjun nangis karena denger omongan mama gue, lo tau kan mama gue gimana orangnya?" Wajah Jaemin tampak lemas, ia membiarkan Jeno mencengkeram kaos bagian lehernya.

"Ah brengsek, dah sana lah lo balik aja, sepet mata gue liat lo," Jeno melepaskan tangannya pada kaos Jaemin kemudian mengelus rambut Renjun.

"Bajingan."

Jaemin pergi, meninggalkan Jeno yang sedang memeluk Renjun erat sambil mengelus kepalanya.

"Jangan nangis, omongan mamanya Nana gausah lo dengerin, dia emang orangnya gitu," Jeno tak mengetahui permasalahannya, namun ia yakin pasti ini berkaitan dengan Jaemin yang menyukai pria dan mamanya sangat tidak menyukainya.
"Nih, gue bikinin susu, mau gak? kalo gamau yaudah,"

Jeno menyodorkan botol susu tersebut pada Renjun setelah dirinya memungut ponselnya yang berada di lantai.

"Mau..." Cicit Renjun pelan, namun setelahnya menatap Jeno polos. "Tapi ini dotnya siapa?"

"Punya lo, gue beliin itu buat lo, spesial pake karet dua, dah minum aja, gaada ganjanya,"

Candaan garing Jeno membuat Renjun tertawa kecil, Jeno agak lega melihatnya, setidaknya Renjun tidak menangis lagi.

Jeno mengusap pipi basah Renjun menggunakan ibu jarinya. Ia mengarahkan dot tersebut pada mulut Renjun.

"Dah, jangan nangis, om Yuta minta gue jagain lo disini bukan bikin lo nangis,"

Jeno membawa Renjun masuk ke rumah dengan menggendongnya, ia menatap Renjun yang tampak menyembunyikan botol susunya ke dalam saku hoodienya ketika Renjun turun dari gendongan Jeno karena melihat Jaehyun alias ayah Jeno keluar dari kamar.

BABY BOTTLES - NORENMIN [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang