44. Azka Marah

721 54 0
                                    

44

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

44. Azka Marah

"Udah biarin Vel, biarin Lolita ngurus dirinya sendiri. Kalo udah capek, nanti juga ikut gabung lagi sama kita." Ketus Jelia sesekali matanya melirik Lolita yang kini sedang bergabung dengan teman sekelasnya di bangku yang letaknya tidak jauh dari anak-anak Reagan's.

Mau seperti apa pun usaha dan beribu nasihat yang Marvel berikan untuk Lolita, tetap saja cewek itu akan tetap pada pendiriannya. Lolita memang sangat kerasa kepala dan juga sosok yang sangat emosional.

"Lolita masih mode ngambek nih ceritanya?" Sebelah alis Samuel terangkat, menatap sebentar ke arah Lolita sebelum akhirnya sepotong burger yang Samuel pesan itu pun ia gigit.

"Ya, gitu deh. Kaya nggak tau dia aja," sahut Jelia cuek.

"Tadi si Sea sampai jadi bahan pelampiasan sama dia di koridor kelas," kata Marvel serentak membuat Jelia mengangguk dan juga anggota Reagan's yang kini mulai menatap Marvel semua, kecuali Azka yang kini terdiam dengan sendok yang terhenti di ambang udara setelah mendangar ucapan Marvel barusan. Ia memang tidak membuka suara sekali mengenai sifat Lolita yang tidak pernah berubah, bahkan tidak ada sedikit pun perubahan semenjak dari kelas delapan SMP mula, dimana saat itu Reagan's baru terbentuk.

Tapi ... Kini, ia mendengar jika gadisnya dijadikan bahan pelampiasan?

"Gue nggak nyangka aja, si Lolita sekasar itu ucapannya sama Sea," kata Jelia yang kemudian membuang napasnya sangat kasar.

"Lo mau kemana, Azka?" Kevon bertanya dengan dahi yang mengernyit bingung melihat Azka yang tiba-tiba saja bangkit dari tempat duduknya, hendak pergi. Padahal Azka baru saja tiba, bahkan baru memakan sedikit makanan yang dipesannya itu.

"Gue ada urusan," kata Azka tanpa menatap semua temannya dan perlahan mulai menjauh pergi meninggalkan meja dengan pandangan teman-temannya yang bingung. Terkecuali Steve yang hanya menunduk menatap makananya tanpa suara. Tetapi bibirnya tersungging tanpa sepengetahuan.

***

"Azka!" panggil Cinta sedikit berteriak dari kejauhan ketika melihat Azka tampak terburu-buru setelah keluar dari kantin tadi.

"Ada perlu penting sama gue? Kalo nggak ada, gue mau kelas," ucap Azka cepat tanpa menatap Cinta.

Cinta mendekat ke Azka. "Nggak, gue mau tanya, lo liat Sea?" tanyanya dengan suara setengah berbisik.

Kenapa Cinta bertanya seperti itu padanya? Bukannya seharusnya Azka yang bertanya seperti itu? Karena kini Azka tengah ingin mencari Sea.

Selepas keluar dari kantin Azka memang sudah melihat Cinta dan Clara. Namun, melihat Cinta yang hanya berjalan bersama Clara tanpa gadisnya membuat Azka sudah pasti menduga jika Sea masih berada di dalam kelas. Namun yang kini membuat Azka dilanda khawatir ketika Cinta melontarkan pertanyaan seperti itu.

AZKASEA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang