Happy Reading
***
"Aku pulang saja ya?" kata Winter pada Jaemin yang ada di sebelahnya.
Sudah 1 menit mereka sampai di rumah Jaemin, namun Winter masih enggan untuk turun.
"Permintaan mu ditolak" tegas Jaemin.
"A-aku belum siap" cicit Winter
Jaemin mengusap wajahnya lalu menatap Winter, "Winter, lihat aku" kata Jaemin
Namun Winter masih betah menundukan kepalanya, seperti nya pemandangan di bawah jauh lebih indah daripada muka Jaemin yang rupawan ini.
"Sayang..." kata Jaemin lagi dengan lembutnya.
Bahkan karena terlalu lembutnya yang mendengarkan pasti akan tersenyum senyum sendiri.
Tentu saja mendengar Jaemin memanggil 'sayang' untuk pertama kali membuat Winter mengalihkan atensi nya pada Jaemin.
"Jangan cemas, aku ada untukmu. Keluargaku tidak akan menyakitimu jadi, jangan khawatir" ucap Jaemin menenangkan Winter sambil menatap nya dengan tatapan mata yang teduh.
Ucapan Jaemin seperti mantra yang mujarab hingga Winter tersihir oleh nya.
Dengan masih sedikit keraguan Winter menganggukan kepala.
Mereka turun dari mobil, Winter di belakang Jaemin yang sedang memencet bel rumah.
Pintu terbuka, terlihatlah wanita cantik walaupun Winter yakin usianya bukan lagi anak muda.
"Kau sudah datang nak" ibu Jaemin menyambut dengan keramahan.
Lalu mengalihkan pandangan nya pada Winter yang ada di belakang punggung Jaemin.
Langsung saja Winter membungkukan badan dan memberi salam, "Halo" sapa Winter agak gugup.
"Siapa dia?" tanya Ibu Jaemin.
"Winter, dia teman ku" jawab Jaemin
"Tinggal bilang kekasih, apa susahnya kau ini"
"Ayo masuk" ajak Ibu Jaemin lalu merangkul Winter.
Keramahan dari Ibu Jaemin membuat Winter nyaman dan melupakan rasa gugupnya.
"Ibu, yang anak ibu kan aku..." kata Jaemin menggantung.
"lalu?" Ibu Jaemin menoleh kebelakang menatap putra satu satunya.
Lihatlah muka Jaemin, seperti anak yang tidak dikasih coklat. Membuat Winter ingin mengabadikan nya ke dalam sebuah foto.
Tapi, rasa nya kurang tepat.
Lalu mereka bertiga menuju ruang tamu. Disana ada seorang nenek tua yang sedang duduk.
"Ibu, lihatlah ada tamu spesial" kata Ibu Jaemin pada nenek itu.
Nenek itu berdiri dan menuju Winter dan Ibu Jaemin. Lalu mengelus wajah Winter, "Kau sangat cantik, siapa diri mu nak?"
"Halo nek, aku Winter" sapa Winter pada Nenek Jaemin.
"Nek, apa kau melupakan cucu kesayangan mu ini" ucap Jaemin yang ada di belakang Winter dan Ibu nya.
"Aigo.." Nenek Jaemin langsung memeluk cucu kesayangan nya.
"Sudah besar saja kau ini dan sudah berani bawa seseorang hah!" Nenek Jaemin memeluk Jaemin sangat erat dan sesekali memukul pelan punggung Jaemin.
"Aku sudah 21 tahun nek" kata Jaemin mengingatkan Nenek sambil melepaskan pelukan tersebut.
"Yak! Kau memang sudah dewasa. Nenek masih ingat saat kau tumbuh dewasa, kau memamerkan perut mu itu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello My Future (END)
Fanfiction[Na Jaemin x Kim Winter] Na Jaemin dan Kim Winter adalah anggota dari agensi yang terkenal. Apa jadinya jika mereka dipertemukan? Apakah percikan percikan cinta akan mencul diantara mereka? Dan apakah takdir akan membawa mereka untuk bersatu? Untuk...