7

1.9K 311 10
                                        

Sudah 3 hari Jeno di Bali dan selama 3 hari itu pula Jeno tidak berhenti mengirimi pesan pada Karina, tak jarang malamnya pun Jeno terkadang menelpon Karina.

Giselle juga terbang ke Bali selama seminggu karena ia harus mengurusi Maraka disana. Begitupun dengan Yejira yang merupakan sekretaris Jeno.

Seperti malam ini, Karina sedang mengerjakan tugas kantornya dan tiba-tiba Jeno menelpon.

"Ya?"

"Ganggu gak?"

"Engga kok, kenapa?"

"Gapapa, vc yuk?"

"Emang kalo free call gini kenapa?"

"Mau liat kamu."

Karina tertawa.

"Yaudah."

Karina menjauhkan ponselnya dari telinga lalu menaruhnya di phone holder yang ada di mejanya

"Katanya gak ganggu."

"Loh emang?"

"Itu kamu lagi ngapain?"

"Ngecek email sama masukin beberapa data aja."

"Sama aja ganggu kan."

Karina tertawa, "Ya gimana ya masa aku bilang ganggu ke bos aku sendiri."

"Rin, aku bukan bos kamu kalo di luar kantor."

"Sama aja."

"Hih iya deh terserah."

Karina tertawa, "Besok ngapain?"

"Meeting sama perusahaan konstruksinya."

"Ini proyek di luar kantor?"

"Masih proyek kantor kok nanti nama resort ini kolaborasi."

"Ooh gitu."

Karina menutup laptopnya.

"Udah selesai?"

"Udah."

"Hati-hati loh kalo gak teliti kamu dicecer Bang Dirga."

Karina tertawa, "Aku udah cross check berkali-kali kok."

Jeno ikut tertawa, "Bagus."

Karina mengambil ponselnya lalu berjalan menuju tempat tidur.

"Ngantuk gak?"

Karina mengangguk.

"Yaudah tidur aja."

"Oke."

"Tapi jangan dimatiin."

"Ih kenapa?"

"Mau liat kamu."

Karina memutar bola matanya.

Sedangkan Jeno tertawa, "Udah tidur aja."

"Hm."

Akhirnya karena Karina benar-benar sudah mengantuk. Ia pun mulai memejamkan matanya sedangkan Jeno tersenyum menatap wajah Karina di layar ponselnya.

📍📍

Keesokan harinya Karina seperti biasa melakukan aktifitasnya di kantor.

Karina turun ke lantai dasar untuk mencari makan siang. Tadinya ia berniat makan siang bersama Chelsea akan tetapi Chelsea harus mengerjakan laporannya yang harus diserahkan hari ini, akhirnya Karina mencari makan siang sendiri.

Querencia | Jeno KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang