» [On Th Ground - ROSE] «
0:01 ─〇───── 2.48
⇄ ◃◃ ⅠⅠ ▹▹ ↻˚✩
Keesokannya, dengan malas Irene berjalan melewati lorong kampus. Tidak lama ponselnya bergetar, nomor tidak dikenal menghubunginya dan dirinya memutuskan untuk tidak menjawab panggilan itu. Tiba-tiba Taehyung muncul dibelakangnya ; membuat Irene terkejut dan berseru kaget.
"Ternyata nomorku belum kau simpan." Ujarnya.
Irene menyuruh Taehyung untuk minggir karena ia harus masuk kelas namun Taehyung tidak menghiraukannya dan malah meminta Irene untuk tidak bersikap seperti itu.
"Aku jadi penasaran kau menyimpan nomor ponsel Seokjin dengan nama seperti apa."
Irene langsung menyimpan nomor ponsel Taehyung dengan nama “Berandal pengganggu” namun Taehyung protes tidak terima.
Taehyung meminta Irene untuk memberikan ponselnya tetapi Irene tidak memberikannya, ia pun akhirnya merebut paksa ponsel milik Irene dan merubah nama kontak nomor miliknya.
Taehyung menawarkan untuk membolos; mencari udara segar dengannya tapi Irene langsung menolaknya. Tapi bukan Taehyung namanya jika tidak memaksa, ia menyuruh Irene untuk tetap diam disini sementara ; dirinya langsung berlari secepat mungkin membawa motornya.
Jennie duduk sendirian setelah kelas berakhir, tangannya sibuk menggambar sketsa wajah seseorang. Ia merasakan seseorang memperhatikan dirinya dan benar saja Seulgi menatapnya jauh di depan pintu.
"Apa kau tahu dimana Irene? Aku tidak melihatnya sepanjang kelas Profesor Min tadi." Tanyanya.
Jennie menggelengkan kepalanya sebagai jawaban tidak dengan tangannya yang masih sibuk menggambar.
"Dan aku juga tidak melihat Taehyung, apa mungkin mereka sedang bersama." Lanjut Seulgi.
Seketika Jennie menghentikan kegiatannya dan menaruh pulpennya, ia melihat kearah kertas gambarannya yang terpampang jelas itu adalah sketsa wajah Taehyung.
"Mungkinkah..." Batinnya.
Jennie bergelut dengan hati dan pemikirannya karena sebelumnya saat di Perpustakaan ia tidak sengaja melihat seseorang yang mirip dengan Taehyung berciuman dengan seorang wanita.
"Bukankah ini aneh?" Ujar Seulgi sekali lagi dan Jennie sontak langsung mengarahkan pandangan kepadanya.
"Aku tidak yakin, mungkin Irene membolos karena sedang bersama Seokjin dan Taehyung, tidak tahu." Jawab Jennie.
Seulgi mengangkat alisnya, ia merasakan api kecemburuan membara dari mata Jennie. Mungkinkah yang dilihatnya benar, Apa Jennie menyukai Taehyung?
"Begitu rupanya, jangan lupakan untuk memberitahu Irene bahwa pekan fakultas akan dimulai besok dan beritahu kelompoknya juga." Ujar Seulgi.
Jennie mengiyakan dan mengatakan bahwa ia akan menghubungi Irene secepatnya. Seulgi pun meninggalkan kelas setelah mendengar Jawabannya. Dia mengambil ponsel ditasnya lalu menghubungi Irene.
Panggilan tersambung tapi tidak lama Irene memutuskan panggilannya dan ia bisa mendengar samar suara seorang pria. Oke Jennie meyakinkan dirinya bahwa pria yang sedang bersama Irene adalah Seokjin, lalu mengirimi temannya itu pesan.
💌Irene
Pekan fakultas akan dilakukan besok dan kelompokmu adalah Seulgi, TaeyongJennie sempat menghentikan jari tangannya untuk mengetik nama kelompok selanjutnya.
dan juga Taehyung. Profesor Min sendiri yang menentukannya. Jadi jika kau ingin mengganti salah satu dari anggota kelompok kabari aku secepatnya atau sebelum besok pagi.
11.11
Entahlah apa yang ada dipikiran Jennie, kenapa ia berbohong padahal tadi sangat jelas bahwa Profesor Min mengatakan tidak ada yang boleh protes bahkan mengganti anggota kelompok tanpa persetujuan darinya.
Irene berdiri di jembatan hangang sembari sesekali menghela nafasnya, Taehyung datang menghampirinya setelah sebelumnya pergi membeli minuman. Ia menyodorkan minuman dan jelas membuat Irene heran melihatnya.
Irene menolaknya tapi Taehyung menarik tangannya lalu menaruh minuman kaleng itu ke atas tangannya dan mau tidak mau ia pun menerimanya.
Ponsel bergetar; ia mengangkat panggilan dari Jennie tapi Taehyung malah merebut paksa ponsel milik Irene lalu memutuskan panggilannya.
Tidak lama setelah panggilan itu Jennie mengirimkan pesan ke nomor Irene dan Taehyung membacanya terlebih dulu sebelum mengembalikan ponsel itu
💌Kim Jennie
Pekan fakultas akan dilakukan besok dan kelompokmu adalah Seulgi, Taeyong dan juga Taehyung. Profesor Min sendiri yang menentukannya.
11.10Jadi jika kau ingin mengganti salah satu dari anggota kelompok kabari aku secepatnya atau sebelum besok pagi.
11.11Taehyung mengetik balasan pesan yang masuk kepada Irene dari Jennie ; lalu kembali memberikan ponsel itu kepada si pemilik dan Irene menerimanya tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun, rasanya lelah sekali bahkan untuk mengomel pun.
"Apa pernah kau berpikir bahwa mungkin lebih baik kau tidak terlahir?" Tanya Irene.
"Untuk apa berpikir seperti itu?" Jawab Taehyung.
"Entahlah, setiap orang akan meninggal karena tua atau sakit. Walau kita tahu fakta itu, kita tetap harus belajar dan lakukan hal lain sampai meninggal." Ujar Irene.
Taehyung menoleh kearah Irene yang berada disampingnya yang tengah memandang kearah sungai sembari meremas botol minumannya.
"Tidakkah hidup itu melelahkan?" Lanjutnya lalu menenggelamkan wajahnya diantara kedua pergelangan tangannya.
Taehyung mendekat. "Lalu, kau ingin mati?" Tanyanya.
Irene mengangkat kembali kepalanya dan menoleh kearah Taehyung. "Terlalu sayang bila aku bunuh diri." Jawabnya.
Taehyung tersenyum. "Baguslah kau bersamaku sekarang, ayo berkeliling."
Irene tersenyum tipis. "Jika aku ikut denganmu, kau tidak bisa menggoda tiap wanita yang kau temui dan mendapatkan nomor mereka."
Taehyung mengangkat tangannya untuk mengelus rambut Irene. Dia berkata bahwa omong kosong seperti itu tidak akan pernah terjadi. Sedetik kemudian Irene menepis tangannya lalu naik keatas motor Taehyung dan memakai helm yang tadi dikenakannya. Ia menendang helm yang tergantung di stang motor dan Taehyung menangkapnya.
"Ayo pergi jangan buat aku kesal." Ketusnya.
"Baiklah terserah kau saja, pegangan yang erat."
Tidak bisa melawan, Taehyung akhirnya bersedia membawa Irene berkeliling dan dia tersenyum senang saat Irene memeluk pinggangnya erat, tidak seperti saat pertama yang terhalang oleh tas.
"Ayo kita berkencan besok dan akhiri semua ini dengan cepat." Ujar Irene dan membuat Taehyung tersenyum lebar.
🌼🌼🌼🌼
𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐚𝐧𝐝 𝐡𝐚𝐯𝐞 𝐚 𝐧𝐢𝐜𝐞 𝐝𝐚𝐲(◠‿・)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of Savage Girl Feelings
Fiksi Penggemar- Park Irene Anak tunggal kaya raya yang tidak percaya dengan adanya cinta dan mencoba untuk menemukan jati dirinya dengan berusaha membongkar dan mencaritahu pelaku yang telah membunuh Ibu kandung serta Tunangannya. - Jack Kim (Aka Kim Taehyung) ...