25.

1.4K 176 17
                                    

Ningning tak tega sebetulnya harus meminta Jay yang baru saja pulang kerja untuk mampir membelikannya ayam bakar, setelah berperang dengan pikirannya sendiri, Ningning dengan sangat hati-hati meminta kepada sang pacar. Dan untungnya Jay dengan senang hati membelikan.

Melihat Jay makan dengan lahap di depannya, membuat hati kecil Ningning menghangat. Sejak kapan dia jadi suka sekali memandangi Jay seperti ini. Dengan melanjutkan makannya, sesekali cewek itu melempar pandangannya kearah Jay. Ningning merasa dia tertular virus bucinnya Somi.

Jay lebih dulu selesai makan ketimbang Ningning, sekaligus menunggu sang pacar selesai, Jay mencoba mendekati Jaja yang sibuk bermain bola kuning kesayangannya.

"Aduh, mungil banget si Jaja." Kata Jay sambil mengangkat-angkat tubuh kecil hewan peliharaan Ningning.

Ningning yang lihat itu, buru-buru menelan makanannya. "Jay jangan di gituin, anak aku jatuh, kamu jangan deket-deket aku." Kata Ningning dengan menatap Jay marah.

"Sayang banget kamu sama Jaja."

Objek yang ditanya mengangguk. "Iya. Selama ini kalo kamu sibuk, siapa yang nemenin aku? Ya Jaja lah."

Menampilkan senyum tipisnya, Jay kembali bermain dengan Jaja. Jaja ini tipikal hewan yang langsung akrab sekali dengan orang yang baru ditemuinya. Makanya sewaktu dua curut main ke apartemen Ningning, Somi mau nyulik Jaja rasanya.

Selesai mencuci piring, Ningning ikut duduk dilantai bersama Jay. Memperhatikan Jaja yang sudah menjilati pipi tirus Jay.

"Sibuk banget ya? sampe pipi mu tirus gitu Jay." Tangannya sudah sibuk mengelus-elus pipi Jay.

"Iya. Makanya, kirimin aku makanan ya."

"Nanti aku buatin, tapi bukan aku ya yang antar. Aku pakai gojek, cafe juga kan lagi sibuk banget."

"Iya ga pa-pa, asal aku ngerasain masakan kamu lagi. Oh iya, malam ini aku tidur disini ya, Udah bilang Bunda juga kok."

Ningning mengangguk. "Kamu temenin aku sampe tidur dulu ya, baru tidur di kamar sebelah." Pinta Ningning dengan cengiran.

"Iya sayang. Warna coklat cocok di sama kamu Ning, terus potongannya juga bagus. Aku suka."

Tangan kurus Ningning menyentuh rambutnya, dia pikir Jay tak akan suka.

"Tadi siang ganti warna sama potong rambutnya. Hema juga ikut nemenin."

Jay mengangguk. "Yaudah, Ayo kamu tidur. Udah mau jam 11." Suruh Jay sembari mengulurkan tangannya.

Ningning meraih tangan Jay. "Ayooo!" serunya.







Pelukan Jay sekarang menjadi candu Ningning, sangat hangat. Dihirupnya aroma Jay sampai mata tajamnya kembali terbuka. Sekali lagi, Ningning menghirup secara dalam.

Ningning tahu, pacarnya itu selalu memakai parfum merk ternama beraroma woody floral. Tapi ini seperti ada campuran parfum lain, yang sangat familiar. Pernah tercium, entah dimana

"Kamu pakai parfum lain?"

Jay gelagapan. "Itu, aku nyoba parfum Jake." Untuk kali ini, biarkan Jay meminjam nama Jake untuk menyelamatkan dia dari Ningning.

Kepala Ningning terangguk seraya tangannya mengeratkan peluk.

"Good night sayang."

"Too, Jay."











 pusing banget liat Ningning kaya gitu, Kenapa dia cantik banget yaTuhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

pusing banget liat Ningning kaya gitu, Kenapa dia cantik banget yaTuhan.


[ii] Home; Jay-NingningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang