Cerita Kita || Twice X blackpink (END)

Sixty

"Jen mau dibelikan apa?" Tanya Jeongyeon pada sang kekasih yang terlihat begitu tidak nyaman dengan situasi yang saat ini terjadi memang ini salahnya tapi mau bagaimana lagi itu lah diri Jeongyeon mungkin suatu saat ia bisa merubah nya perlahan-lahan,

"Tidak usah repot-repot biar Momo saja yang belikan" Jawab Jennie dengan begitu sinis
"Hah apa-apan memang nya aku ini ajudan mu" Protes Momo yang tidak Terima jika ia harus melakukan hal itu
"Jadi kamu tidak mau membantuku" Ucap Jennie dengan tatapan yang begitu sangat mematikan,

"Tidak akan" Ucap Momo
"Baiklah biar aku pulang saja naik taxi" Sahut Jennie ingin melangkah pergi namun terlebih dahulu ditahan oleh Jeongyeon
"Jangan! biar aku saja yang belikan untuk mu" Ucap Jeongyeon
"Apan si tidak usah pegang-pegang" Ucap Jennie menepis tangan Jeongyeon,

"Astagaa wanita memang menyebalkan sekali" Gumam Momo yang masih begitu terdengar
"Apa kamu bilang" Sahut Jennie
"Tidak ada jadi nyonya Jennie menginginkan apa biar saya belikan" Ucap Momo dengan raut yang begitu terpaksa
"Hehehe nah begitu baru pinter" Sahut Jennie dengan senangnya sembari mengelus kepala Momo dengan lembut,

"Apaan si ga jelas buruan mau beli apa atau ikut aja ayo?" Ucap Momo
"Ga mau mager jalan kamu aja yang belikan" Sahut Jennie yang begitu enggan untuk memasuki minimarket yang berada didepannya
"Manja bener nyonya" Protes Momo melihat kelakuan Jennie yang tidak seperti biasanya,

"Ya memang kenapa si tidak mau nih?" Ucap Jennie dengan sedikit mengancam
"Baiklah buruan mau dibeliin apaan" Sahut Momo dengan begitu pasrah dan sangat terpaksa
"Cemilan ofcourse, eskrim, air mineral yang dingin ya ingat yang dingin" Ucap Jennie begitu menekan kata dingin nya,

"Iya nyonya besar siap dilaksanakan" Sahut Momo lalu dengan cepat ia pergi memasuki minimarket membeli makanan yang Jennie inginkan padahal Jeongyeon yang sudah menawarkan diri malah Momo yang menjadi korban,

Orang-orang yang berada disitu pun sedari tadi hanya menonton dan mendengarkan percakapan MoJen yang terasa aneh bagi mereka ditambah dengan kelakuan Jennie yang tiba-tiba berubah bahkan bisa tersenyum selebar itu kala Momo menurut perintahnya,

"Maksudnya apaan si Jen padahal aku yang sudah menawarkan diri kenapa malah kamu menyuruh nya dia" Ucap Jeongyeon yang sedari tadi begitu menahan rasa sesak didadanya
"Memang anda siapa" Ucap Jennie dengan begitu lantang
"Memang Momo itu siapa mu" Sahut Nayeon yang sedari tadi hanya bungkam,

"Aduh perang Dunia ketiga ini" Bisik Chaeyoung
"Udah diam aja kita Terima nontonnya" Jawab Jisoo,

"Lantas? Harus ada sebuah hubungan lebih dari persahabatan dan kekeluargaan kah baru boleh meminta permintaan kepadanya" Jawab Jennie tidak ingin kalah dari mereka,

"Tapi tidak seharusnya kan begitu apa si aneh banget kalian berdua ada apaan?" Ucap Jeongyeon begitu kesal tak tahan dengan emosi nya yang meluap
"Sabar Jeong sabar positif thinking aja ga usah berlebihan bener kata Jennie kan ga harus ada hubungan lebih jika meminta sesuatu pada sahabat sendiri itu wajar kan asal itu permintaan positif bukan negatif" Ujar Jisoo menenangkan Jeongyeon,

"Jeongyeon Hyung memang begitu pecemburu walapun wajar si Namanya juga sayang" Sahut Chaeyoung yang begitu faham atas sikap sifat para hyungnya
"Terserah lah" Ucap Jeongyeon lalu bergegas memasuki mobil nya dengan perasaan yang kacau, Tak lama dari itu pun Momo muncul dengan membawa belanjaan yang Jennie pesan kan,

"Ini nyonya pesanannya sudah saya belikan coba dicek adakah yang kurang" Ucap Momo sembari memberikan belanjaannya dan Jennie pun dengan cepat memeriksa nya
"Oke sudah semua thank's you tampan" Sahut Jennie
"Idih berlebihan" Ucap Nayeon dengan begitu sinis,

"Cemburu bilang" Sahut Jennie yang melihat tingkah Nayeon
"Wajar dong cemburu aku kan pacarnya pakai tanya lagi" Ucap Nayeon yang tanpa sengaja membuat Momo bahagia hanya karena ungkapan kecil Nayeon,