Jangan lupa vote dan komen ya ❤️
Happy reading...
*Sebuah kebenaran*
Raini masih sangat terpukul, ia berada dalam dekapan Rey. saat ini rain hanya ingin tahu kebenaran , dalam hatinya ia tak percaya jika galaksi melakukan itu, tapi Maudi punya bukti .
" Ini pasti karma untuk aku karna udah duain galaksi, aku yang salah aku emang pantes dapetin ini , aku jahat selama ini. " Batin Raini.
Hatinya sangat terluka , Rain berpikir jika galaksi mengetahui ia telah berselingkuh pasti galaksi juga akan sama sakit hatinya seperti Raini.
" Cup cup cup jangan nangis lagi jelek , Lo percaya galaksi kan . Lo sayang dia kan , kalo gitu Lo harus percaya sama dia ," saut Rey.
Raini mengangguk , " tapi foto yang Maudi kasih... ," Saut Rain , tak meneruskan perkataannya.
" Mungkin galaksi beneran di jebak ,"
Raini tak menjawab, ia malah bertanya " kamu kenapa begitu peduli sama aku,"
Rey melepaskan pelukannya ia memegang pipi Raini dengan kedua tangannya.
Ia tersenyum dan mengusap air mata Raini.
" Kamu beneran lupa sama aku rain," saut Rey.
Raini mengerutkan dahinya, ia tak mengerti maksud ucapan Rey .
" Maksud kamu ,"
Rey tak menjawab, ia memetik bunga mawar yang ada di taman itu .
" Nih buat kamu, jangan sedih lagi aku gasuka liat orang nangis. Jangan cengeng ," saut Rey, berharap Raini mengingat kejadian itu.
Raini masih tidak mengerti , Rey menghembuskan nafas panjang. Ia berdiri di depan Raini dan bernyanyi.
" Balon ku ada lima rupa rupa warnanya, hijau kuning, kelabu,merah muda, dan biru . Meletus balon hijau dor ," Rey kembali menghembuskan nafas panjang. Raini masih belum sadar.
" Udah lah Rain gak penting, yang penting kamu jangan nangis lagi ya ," saut Rey , ia kembali duduk di samping Raini.
" Iya bubu," jawab Rain, tersenyum menatap Rey.
Rey membulatkan matanya, ia tak percaya Raini mengingat dirinya.
" Kamu inget Rin ," saut Rey, antusias.
" Iya lah , masa aku lupain kamu. Cowo ganteng yang nyamperin aku waktu aku lagi nangis di bawah pohon, " jawab Rain.
" Aku seneng kamu inget aku lagi Rin, meskipun pertemuan kita singkat tapi itu bener bener berkesan buat aku, " saut Rey, mengusap lembut pipi Raini.
Flashback....
Gadis kecil berusia 7 tahun , sedang duduk di bawah pohon mangga di dekat rumahnya.
Ia sedang sedih, karna hari ini hari kedua ibunya meninggal.
Seorang lelaki tampan menatapnya dari jendela kamarnya. Ia tak pernah melihat gadis itu sebelumnya, ia juga baru pertama kali kesini kerumah neneknya.
Nenek menghampiri lelaki berumur 8 tahun itu, lelaki itu adalah Rey . " Dia Raini namanya, dia lagi sedih karena bundanya pergi jauh ," saut nenek .
" Kenapa pergi nek, kasian dia ,"
" Karna udah takdir sayang , yaudah samperin sana hibur dia kasian,"
Rey mengangguk dan berlari menuju Raini , ia duduk di sebelah Raini.
" Raini ya , kenalin aku Morgan " saut Rey .

KAMU SEDANG MEMBACA
theory of life : murder mystery
De TodoRAINIE gadis cantik berusia 7 tahun ini sedang menangis di balkon rumahnya meratapi kepergian sang bunda untuk selamanya. Wanita cantik menghampiri nya lalu memeluknya "jangan nangis kan masih ada bunda Sera "sautnya. Dia adalah Sera sekertaris ayah...