🌜 Hari raya Idul Fitri 🌛

131 19 5
                                    

☁️

Gema takbir sepanjang malam terdengar dan itu membuatku trus menerus mengucapkan rasa syukur karna Allah masih memberikan ku waktu untuk bisa melewati Hari raya bersama-sama dengan keluarga kecilku, tahun pertama aku lewati hari raya bersama Suami dan Anak ditambah ada kehidupan lain dirahimku membuat aku sangat-sangat bahagia dan akan selalu mengingat momen saat ini.

Pagi menyambut dan saat ini semua orang sudah siap akan berangkat ke masjid dengan pakaian rapih sedangkan aku sudah memakai mukenaku sedari kamar, kebahagiaan Anak-anak merayakan hari raya bahkan semua keluarga sudah menyiapkan amplop untuk memberi THR untuk Anak-anak kecil dan Anak-anak tetangga.

"Ayo umma kita ke masjid"ucap Zahra yang sudah tidak sabar untuk pergi ke Masjid.

"sabar sayang sebentar nunggu Bubu dulu"ucapku mengusap kepala Putriku seraya membenarkan jilbab yang menutupi mahkotanya.

Semalam Anak-anak menghabiskan waktu dengan bermain kembang Api sampai larut malam bahkan para lelaki begadang sampai pagi bahkan suamiku baru masuk kamar dipukul 2 pagi, setelah Baba dan Bubu turun dengan dede Adrian yang memakai baju koko sangat lah ganteng ada terbesit keinginan ku memiliki anak kembar pasang maksudku cewe dan cowo tapi aku kembalikan kembali kepada yang menciptakan.

Aku pasrahkan semua kepada Allah, kami semua pun langsung pergi ke masjid Anak-anak saling bergenggaman tangan dan berjalan beriringan sedangkan Aku berjalan dengan mbak Indah disampingku dan suamiku disamping bang Arysil, tempat wanita dan laki-laki dipisah tapi untuk dede adrian ikut dengan Bubu.

"dede adrian ganteng banget si"ucapku yang sedang memangku Adrian.

"kalau kamu bilang seperti itu didepan Babanya pasti nanti Baba nya adrian akan jawab, jelas dong bibit siapa dulu"jawab Bubu membut Aku, Mbak Indah dan Bunda tertawa.

"keluarga Malang dan Gresik akan datang dek? "tanya kak Indah kepadaku.

"dateng mbak tapi mungkin sorean atau besok"jawabku dan mbak Indah pun menganggukan kepalanya.

"Bunda sangat bahagia melihat kebahagiaan dirumah tangga Anak-anak bunda, rasanya waKtu cepat berlalu Bang Hanif sudah punya putra, Kak Indah sudah punya Putri-putri yang cantik dan sholehah, Husna sudah punya putri dan bahkan akan memiliki Anak-anak kembali yang saat ini ada dirahimmu, Masyaallah lengkap kebahagiaan ayah dan Bunda"ucap Bunda Aisyah membuat aku, Bubu, dan Mbak Indah memeluk Bunda.

"kami sayang Bunda"ucap kami.

Kami pun melaksanakan sholat Id bersama-sama dan sebelum pulang pun kami mendengarkan khotbah yang sampaikan oleh Imam masjid, Zahra sudah merengek meminta balonan yang dibeli adrian yang sudah tidak cocok dimainkan olehnya bahkan nayyara tidak memintanya.

"kakak mainan itu gak cocok untuk kakak, kakak kan sudah besar"ucapku berusaha meredamkan rengekan nya.

"gak mau Ma, Kakak mau itu umma kakak mau itu juga"jawabnya dengan wajah akan menangis.

"kak, kakak kan umurnya sudah 6 tahun dan kakak Aya juga tidak membelinya kenapa kakak mau beli"

Zahra menangis bahkan saat ini dia memelukku sedangkan aku mengusap kepalanya ada beberapa orang yang menatap kami, setelah selesai dan semua orang berlalu pergi sedangkan Zahra tidak mau lepas dari pelukanku.

"kakak Umma tidak bisa menggendong kakak, kasian adik-adik kakaknya yuk bangun dulu sayang nanti minta digendong sama Abi ajh ya"ucapku berusaha membujuk Zahra yang tetap tidak mau membuat Mbak Indah, Bunda dan Bubu juga bingung membujuknya.

Tak lama Mas Alif datang dan terkejut melihat putrinya yang memelukku, membuatnya langsung menggendong putrinya dan Zahra pun menangis kembali di pelukan Abinya.

MY LIFE ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang