"Kita adalah diksi rumpang pada barisan kalimat yang tak pernah rampung kemudian terbengkalai." ─ Freen to Rebecca.
....
Berisi catatan singkat masa lalu Freen Sarocha, dosen muda di salah satu universitas kota kembang.
Itu namaku. Perempuan yang menyukai segalanya kecuali dirinya sendiri ini, lahir pada 09 April 1989 di Jakarta, Indonesia. Tetapi kemudian keluargaku pindah rumah dan menetap di Bandung. Aku dibesarkan di kota metropolitan sampai aku berusia 7 tahun. Tidak ada yang istimewa dalam kehidupanku. Aku anak tunggal yatim piatu sejak usiaku 13 tahun. Dari hasil warisan peninggalan orang tuaku, aku berhasil mendapat gelar Doktor di Universitas Indonesia dalam bidang Ilmu Susastra Indonesia. Memperoleh almamater dan menjadi dosen di fakultasku tersebut, menjadikanku sebagai dosen muda yang tanpa banyak bicara namun ramah dan bersahabat sekaligus dipadukan dengan paras cantik dan berkharisma yang aku miliki, membuatku banyak disukai mahasiswaku sendiri, baik dari kalangan perempuan maupun laki-laki. Selain kesibukanku mengajar, untuk waktu senggang aku lebih memilih menekuni hobiku yaitu melukis dan sesekali menulis tentang kehidupan disekitarku.
Aku perempuan berwajah dingin, memiliki pribadi yang ambivert, suka bersih-bersih, tidak suka alkohol tapi sesekali minum kopi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"... dan ini adalah kisahku, kisah si diksi rumpang pada barisan kalimat yang tak pernah rampung kemudian terbengkalai. Selamat membaca."
