-part 27-

306 73 82
                                    

-percayalah dan jangan khawatirkan apapun. Aku akan menjagamu meski dalam lelap sekalipun-

____ 

"Finally, kau berhasil melangkah kedepan lagi dengan tuan Seokjin." Kata Mingyu cukup senang dengan kabar yang baru saja dia terima. Sohyun baru saja mengumumkan soal niat Seokjin yang akan datang kerumah bersama orang tua untuk melamarnya. Nanti di malam hari jadi ke satu tahun hubungan mereka.

Sohyun menengadah ke atas dengan kedua kaki yang berayun di dalam air kolam renang. Matanya menerawang. Sedikit tersenyum geli saat mengingat momen dirinya yang tidur di bahu nyaman Jin dulu.

"Semua berlalu dengan cepat tanpa terasa,"ujarnya sambil melirik sosok pria yang selalu setia berdiri di sampingnya. Terkadang suka membuat Seokjin iri.

"Benar. Sudah saatnya merasakan kebahagiaan yang lama kau impikan,"

"Terimakasih Mingyu."

Keduanya saling menatap dan melempar senyun satu sama lain.
.
.

Sohyun baru tiba di depan Moon restoran saat sepasang tangan menutup matanya. Membuat langkah kakinya berhenti mengurungkan niat segera membuka pintu. Meraba dan menghirup aromanya. Dia tersenyum saat tau siapa pelakunya.

"kak Jin..." Ucapnya sambil menurunkan sepasang tangan itu. Menoleh ke belakang dan melihat senyum lebar kekasihnya.

"Pagi," Seokjin mengecup kilas bibir Sohyun," Bagaimana kabarmu hari ini?" Tanyanya lalu memeluk gadis itu dari belakang.

"Pagi. Selalu baik sejak bersamamu," jawab Sohyun berusaha melepaskan pelukan dari tubuhnya. Gadis itu malu jika karyawan yang lain melihat mereka. Meskipun kini semua sudah tau.

"Lepaskan..tidak enak di lihat yang lain."

"Tidak mau. Aku masih rindu dengan kekasihku," tolak Seokjin semakin mengeratkan pelukannya dan justru menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Sohyun. Menghirup dalam aroma strawberry dari tubuhnya. Padahal hanya tak bertemu dua hari, karena Sohyun yang ijin untuk menemani kakaknya yang baru saja punya bayi dirumah saat suaminya tengah dinas ke luar kota.

"Nanti yang lain me-,"

"Ekhem...bisakah kalian melakukannya di tempat yang semestinya?" Tiba-tiba saja Jisoo muncul dari belakang mereka. Memotong ucapan Sohyun. Mengejutkan.

"Kalian menghalangi jalan." Katanya sambil memberi isyarat untuk menyigkir karena dia akan masuk. Dengan senyum canggung.

Membuat keduanya bergerak minggir dengan sedikit rasa malu.

"Benarkan?" Desis Sohyun melirik tajam menyalahkan Seokjin. Saat Jisoo dengan sekuat tenaga menahan tawanya sambil berlalu masuk kedalam restoran.

"He..he..maaf.." namun di abaikan Sohyun yang langsung begitu saja meninggalkan Seokjin. Menyusul Jisoo masuk kedalam.

"Sayang tunggu..," seru Seokjin.

___

Dalam balutan kemeja kebesaran Seokjin. Sohyun berjengit kaget di depan kulkas pantry apartement pria itu saat mencari air mineral dingin. Ketika kedua lengan kekar pria itu melingkari perutnya dari belakang dengan dagu yang sudah tertaruh di bahunya.

Not one's cup of tea -End- Seokjin💜SohyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang