03. Meet Putra Mahkota

8.5K 1K 23
                                    

Hey Guys, FaVi update nih. Jangan lupa vote dan coment ya wkwk.

👑👑👑

EVELIN POV

Pagi ini aku sudah bersiap untuk makan bersama keluarga. Untungnya Evelin asli masih mempunyai keluarga yang utuh, tidak sepertiku. Dia memilik kedua orang tua yang sangat menyayanginya karena dia adalah satu-satunya anak perempuan mereka. Evelin memiliki seorang kakak laki-lak yaitu Keith Bextor. Keith memilik visual yang sangat tampan dengan bola mata berwarna coklat tua. Pria itu bersurai coklat muda sama seperti ibuku. Dia sangat membenci Evelin karena selalu berbuat sesuka hati. Sudah ku bilang bahwa Evelin adalah gadis yang jahat. Namun sekarang akulah yang menempati raganya, jadi lihatlah kedepannya bagaimana aku melindungi raga ini.

"Evelin memberi salam kepada ayahanda dan ibunda," ucapku sembari duduk di depan Keith. Keith dan kedua orang tuaku sangat bingung ketika mendengar ucapanku. Aku tak kaget dengan hal itu karena Evelin asli memang tak pernah menyapa orang lain kecuali putra mahkota. Bisa dibilang Evelin adalah gadis yang dingin. Namun sekarang tidak lagi, jiwakulah yang berada dalam tubuh ini. Aku adalah gadis periang dan sedikit cerewet pedas dikehidupanku sebelumnya. "Adakah yang salah dengan ku?" tanyaku menatap ketiga orang yang kini akan menjadi keluargaku.

"Ah tidak putriku. Ayo kita makan sekarang," ibunda (Elif Bextor) mencoba mencairkan suasana.

Aku mengangguk, hidangan yang tersaji begitu menggoda untuk disantap. Aku mengambil tiga potong ayam goreng karena sangat lapar. Ketiga keluargaku dan para pelayan lagi-lagi menatapku heran. Aku tidak mempermasalahkan itu, toh juga aku tidak akan diusirkan?

Setelah selesai acara makan pagi, aku segera keluar dari ruangan itu. Rencananya aku akan berjalan-jalan di istana ini bersama Bella sembari memikirkan bagaimana caranya agar aku bisa kembali ke duniaku.

"Bella, kapan ajang pemilihan permaisuri akan dilakukan?" tanyaku pada Bella yang berjalan disampingku. Tadinya Bella sempat menolak berjalan disampingku dengan alasan tak sopan pada majikannya. Namun aku memaksanya.

"Menjawab pertanyaan nona, ajang pemilihan permaisuri akan dilakukan satu minggu lagi,"

"Apa?!" aku otomatis meluruhkan tubuhku hingga ke lantai. Pemilihan permaisuri akan dilaksanakan satu minggu lagi? Itu artinya hidupku sudah akan berakhir. Pada saat itu terdapat kontes berburu, Evelin yang asli memanah Flora menggunakan panah beracun. Pangeran ketiga tak sengaja melihat Evelin yang telah memanah Flora. Sehingga Evelin ditangkap. Dan itulah awal dari kematian Evelin di novel.

"Nona, apa yang nona lakukan? Apakah nona sakit?" Bella menyentuh dahiku untuk memastikan bahwa suhu badanku normal.

"Tidak Bella, aku tidak sakit. Tolong tinggalkan aku sendirian disini,"

"Tapi nona..."

Aku menatap sekitar, di bagian taman kediaman ini memang sangat sepi. Berbagai bunga yang mungkin di dunia tak ada menambahkan kesan hidup taman ini.

"Bisakah kau menyiapkan air hangat untukku berendam nanti?" aku mencari alasan agar Bella segera meninggalkanku.

"Tapi nona-"

Aku melototkan bola mataku sehingga membuat Bella menunduk. Tubuh gadis bersurai merah itu bergetar sangat hebat. Apakah Evelin asli sangat kejam padanya dulu? Di novel tidak dijelaskan secara detail tentang Evelin.

Masih dengan tubuh yang bergetar, Bella bersujud didepanku yang masih terkapar di lantai.
"Maafkan saya nona,"

"Sudah ku bilang jangan bersujud didepanku ketika tidak ada orang lain bukan?!" aku frustrasi dengan tingkah Bella.

Fake Villainess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang