04. Go To Istana Stevonia

7.7K 973 56
                                    

Jangan lupa untuk selalu vote dan coment ya bund :)

👑👑👑

EVELIN POV

Kicauan burung membangunkan ku yang sedang tidur. Suasana disini sungguh sangat alami, tak seperti di dunia ku yang sudah penuh dengan polusi dan korupsi.

Pagi ini aku akan pergi ke istana kerajaan untuk memenuhi undangan ibu suri. Entah apa rencana wanita itu. Namun menurut novel yang ku baca, ibu suri hanya ingin mempermalukanku saja. Sudah ku bilang bahwa Evelin asli adalah gadis yang jahat. Evelin dulu tak pernah hormat kepada ibu suri. Oleh sebab itu ibu suri memiliki rasa dendam padanya. Namun aku akan tetap datang, aku ingin melihat secara langsung megahnya Istana Kerajaan Stevonia.

"Bella tolong tunjukkan gaun terindah milikku," aku masih terduduk di atas ranjang. Sedangkan Bella sudah mulai membongkar almari untuk mencari gaun terindah untukku.

Bella mengeluarkan lima gaun.
"Ini semua gaun kesukaan nona,"

What?! Aku bukan Evelin yang dulu. Jadi aku tak menyukai gaun itu.

"Aku tidak suka semua gaun yang kau keluarkan itu," aku melirik gaun yang berwarna kelewatan kelewatan cerah itu, dengan hiasan yang super banyak. Sungguh membuat mataku sangat sakit.

Aku berjalan ke arah almari kayu. Ternyata semua gaun milik Evelin dominan warna ngejreng. Namun mataku menemukan satu gaun berwarna biru muda yang cukup sederhana, dengan dihiaskan pita kecil dibagian pinggulnya saja.

Akhirnya aku menemukan gaun indah!

Aku mengambil gaun itu.

"Apakah nona akan memakai gaun itu?" tanya Bella sedikit bingung.

"Tentu saja, gaun ini sangat indah bukan,"

"Mohon maaf jika saya lancang nona, bukannya nona tidak menyukai gaun yang seperti itu?" Bella menunduk, lagi-lagi tubuhnya bergetar. Ah sepertinya aku harus lemah lembut kepada Bella. Sudah cukup gadis bersurai merah itu terkena mental karena Evelin.

"Aku yang sekarang bukanlah aku yang dulu Bella. Anggap saja aku yang dulu hanyalah kenangan. Kau tak perlu takut kepadaku, aku tak akan mengigitmu haha..."

Gadis bersurai merah itu langsung menatapku. Memastikan bahwa kata-kata itu benar-benar keluar dari mulutku.

"Maafkan saya nona,"

"Kenapa kau minta maaf? Kau tak mempunyai kesalahan kepadaku. Lebih baik sekarang kau menyiapkan air hangat untukku mandi. Ah iya nanti tolong belikan gaun baru yang sederhana untukku,"

"Baik nona,"

"Ingat warna gaunnya jangan terlalu mencolok,"

"Siap nona,"

***

Selesai mengaggumi wajahku yang cantik ini. Aku segera keluar untuk menunggu kereta kuda istana yang akan menjemputku. Hari ini aku sarapan dikamarku. Kedua orang tuaku sedang pergi sejak kemarin ke kediaman bangsawan lain dengan alasan persahabatan. Sedangkan kakakku yang tampan itu sudah pergi pagi-pagi tadi. Entah aku tak tahu kenapa ia terlihat buru-buru.

"Nona sangat cantik sekali," ungkap Bella yang berjalan disampingku.

Aku tersenyum. "Terima kasih Bella,"

Bella nampak sangat kaget mendengar aku yang mengucapkan terima kasih. Karena Evelin asli sangat pelit mengucapkan kata terima kasih dan maaf.

"Apakah pendengaran saya tidak salah nona?"

Fake Villainess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang