「Chapter 44 」

5.2K 765 73
                                    

“Jeongguk, mau sampai kapan kau terus menatap perutku seperti itu?"

Taehyung terbangun dengan pegal disekitar pundaknya. Menoleh pada Jeongguk yang sepertinya tak ikut tertidur seperti dirinya. Mencoba bangkit, pantas saja Taehyung merasakan pegal, ternyata ia tertidur dalam posisi duduk bersandar pada kepala ranjang.

Biasanya alphanya akan dengan senang hati membetulkan posisinya namun sepertinya mata jati itu tak bisa mengalihkan pandangannya dari gundukan diperut Taehyung.

“Jadi disini benar-benar ada anakku?” Pertanyaan retoris yang kebenarannya sudah terpampang jelas.

Jeongguk kembali menempelkan daun telinganya diatas perut Taehyung. Lebih menyukai mendengarkan daripada meraba.

Memandang wajah Taehyung dari bawah sana dengan disertai mata yang berkaca-kaca.

Oh Moon, jangan lagi..

Raung Taehyung dalam hati, harus menyaksikan lagi pemandangan melankolis alphanya ini.

“Kau harus segera bersiap, ini hari pertamamu menjadi pemimpin pack.” Taehyung mengelus rahang tegas itu, bulu-bulu halus kini mulai sedikit memanjang. Berfikir akan terlihat lucu apabila ia meminta Jeongguk untuk tak memotongnya hingga terlihat seperti Prof. Dumbledore di buku sihir yang pernah ia baca.

“Dan hari pertama menjadi papá.” Tambah Jeongguk sambil tersenyum memperlihatkan gigi kelincinya.

“Iya iya, terserah apa katamu.” Padahal anaknya ini baru sebesar buah alpukat . “Sekarang ayo mandi bayi besar. Setelah ini aku juga harus memeriksa Noe.” Taehyung bangkit dan disusul oleh Jeongguk.

Tak disangka Taehyung mendapat sergapan tiba-tiba dari arah belakang. Mendapati dirinya dengan cepat tak menapak lagi pada lantai marmer kamarnya. “Jeongguk!"

“Kau tak boleh banyak bergerak. Nanti kau bisa kelelahan.” Dengan santai membopong Taehyung ke arah kamar mandi. Mendudukkannya diatas wastafel.

“Turunkan aku, kau berlebihan. Astaga..” Ia sudah akan turun dari atas sana namun lengan penuh otot liat itu menghalanginya. Menangkap kedua tangannya dan menaruhnya dikedua pipinya.

“Kau suka ini bukan?” Menuntun tangan Taehyung untuk mengelus masing-masing rahang kasarnya.

Taehyung mengangguk membenarkan, salah satu kebiasaan barunya saat ia tahu ia sedang hamil.

“Kurasa kita harus memanggil Tuan Baldwin. Aku tak mau terjadi sesuatu yang buruk terhadap anak kita atau dirimu sendiri, Taehyung."

Ia mengerti kemana arah pembicaraan mereka sekarang ini. Resiko yang diam-diam menjadi momok menakutkan bagi mereka berdua.

Taehyung mengangguk dan tersenyum kecil. Memulai menutup perasaan tak mengenakkan didalam dadanya dengan kecupan dipagi hari. Mengumpulkan kembali semangatnya, tak apa bukan? Ia masih punyai Jeongguk, Noe dan keluarganya.

“Mandi.” Taehyung kembali menarik diri dari depan bibir Jeongguk. Mengelus sekali lagi rahang kesukaannya dan turun untuk menyiapkan pakaian untuk suaminya itu.

 Mengelus sekali lagi rahang kesukaannya dan turun untuk menyiapkan pakaian untuk suaminya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
With You [KOOKV ABO]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang