Pagi tiba Gulf bangun terlebih dahulu dia benar benar tak bisa tidur malam ini kepalanya tidak berhenti berputar memikirkan hal hal yang terjadi kemarin. Dia beranjak keatas tepatnya kekamar mandi tanpa menoleh kearah Mew sedikitpun yang saat ini masih tertidur dengan selimut memelilit ditubuhnya. Selesai mandi Gulf memakai hoodie dan celana jeans dia tidak berniat kekampus melainkan untuk pergi keapart menemui ibunya.Sampai Gulf diapart terdengar samar samar ibunya sedang memasak Gulf berjalan kedapur memeluk sang ibu dari belakang.
"Aku merindukanmu ibu" lirih Gulf mengecup lembut pipinya.
"Kau tidak kekampus hari ini?"
"Tidak ada kelas" bohong Gulf melipat jari telunjuk dan jari tengahnya dibelakang punggung.
"Baiklah kalau begitu ayo sarapan ibu sudah membuatkan kari asam kesukaanmu"
"Beruntungnya aku datang kesini" seru Gulf mulai menjatuhkan pantatnya dikursi.
Mereka berdua mulai menyantap makanan tidak ada pembicaraan disana hanya terdengar dentingan sendok dan garfu yang terdengar diseluruh penjuru ruangan.
"Tumben kamu kesini"
"Hanya merindukanmu"
Paham dengan kelakuan sang anak yang terlihat tak bersemangat Helen mulai bertanya
"Ada apa?" ucapnya mengelus lembut rambut sang anak.
"Ada apa apa?"
"Ada apa dengan wajah cemberut itu"
"Tidak ada" ucapnya datar.
Helen menghela nafas lalu beranjak untuk mencuci piring bekas mereka barusan.
"Bu, jika seseorang datang kesini dan bertanya tentangku bilang saja tidak tau"
"Kenapa?"
"Aku sedang tidak mood bertemu seseorang"
"Ibu?"
"Kau orang yang aku cintai tentu aku akan selalu menemuimu"
"Lalu, jika itu Mew yang kesini?"
"....."
"Berhenti seakan semua baik baik saja sayang, ibu tau apa yang kau pikirkan"
Gulf membeku tak menjawab dia berdiri beranjak untuk masuk kekamarnya belum beberapa langkah Gulf berjalan Helen Berbicara lagi
"Jika ada hal yang mengganggu hubungan kalian bicaralah dengan baik, diam dan saling menghindar tak akan menyelesaikan masalah" kata ibu tanpa menoleh.
"Aku sedang tak ingin mendengar tentangnya" ucap Gulf masuk kedalam kamar. Dia membanting tubuhnya kekasur kingsize miliknya, Gulf begitu merindukan kamar ini kamar yang penuh akan suka duka atas hidupnya.
Gulf mengambil ponsel miliknya terlihat beberapa panggilan masuk dan pesan yang belum dibaca, sengaja Gulf mensilence nada dering ponselnya agar tidak merasa risih akan panggilan dari seseorang yang bahkan saat ini dia enggan menyebut namanya. Memang ini kesalahannya karna berbohong tapi apakah menampar adalah salah satu cara yang tepat untuk memberinya pelajaran. Bukan pipi yang sakit melainkan hati, yang telah tergores beribu ribu luka tapi masih saja memaksakan untuk tetap bertahan dan menerima semuanya, tak bisa dipungkiri itulah yang dinamakan cinta sesungguhnya.
Saat ini dikantor Mew terpaut dengan ponselnya memanggil seseorang bernama Gulf yang tak pernah menjawab telponnya sama sekali, sudah mencoba menanyakan pada teman temannya yang Mew dapatkan hanyalah jawaban tidak tau.
Mew mengambil jasnya lalu berjalan keluar dengan langkah yang terburu buru bahkan karyawan yang menyapanya tidak digubris olehnya.
"Bright tolong urus kantor aku harus pergi sebentar" kata Mew pada Bright yang tengah berdiri dilobby. Mew memajukan mobilnya dengan kecepatan yang sangat kencang tak peduli apapun yang terjadi yang dia mau sekarang adalah bayinya, dia benar benar ingin melihat bayinya saat ini. Cukup lama diperjalanan akhirnya Mew sampai dirumah orangtua Gulf terlihat sepi yang ada hanya Pak Tono yang setia duduk didalam pos.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M HERE LOVING YOU SEASON2 [Completed✅]
Fanfic"Ajari aku apapun, asal jangan tentang bagaimana aku harus tanpamu" "Aku berdiri disini karena kamu alasannya, aku mau menikah denganmu sayang" "Mulai sekarang aku akan menghabiskan setiap waktu dan setiap jam untuk menjagamu" "Terimakasih sayang...