Dolittle Release

716 60 12
                                    

Suasana kalem dan romantis yang biasa terdapat dalam kehidupan pengantin baru, yang baru menikah kurang dari setahun. Sepertinya tidak terdapat dalam keluarga Do.

"Yeobo.. Dimana dasiku yang berwarna biru?" Teriakan dosen muda yang pagi buta sibuk mencari dasi. Istrinya yang memang sudah setengah sadar. Bangun dari ranjang dan menghampiri sambil memegangi perutnya yang sudah membesar. 

"Di dalam laci, coba cari lagi." Sahutnya sambil berjalan pelan menuju lemari. Kepayahan berjalan karena perut yang membesar, pinggang mulai sakit, kaki membengkak. tidak terpikirkan hamil akan begitu menyiksa.

"tidak ada." Min Joon mulai mengacak-acak isi lemari.

Moon Young mendekati lemari itu, langsung menarik sebuah dasi berwarna biru tua. "Ini apa?" 

"Hehe.. aku tak melihat. Memang kau selalu bisa diandalkan." Keajaiban para istri dan ibu ternyata sudah merambah Moon Young. Bisa menemukan barang yang menghilang dalam sekejap. 

"Aku yang akan merepotkanmu, ternyata kau lebih merepotkan." Katanya sambil mengerucutkan bibir. Sedangkan tangannya memasangkan dasi pria ini. 

"Sarapan sudah ada di meja, jangan mencoba-coba memasak kalau tak bisa, aku takut Dolittle keracunan," Mengingat Moon Young pernah mencoba memasak dengan kreatif malah menghasilkan masakan dengan rasa amburadul, Min Joon mewanti-wanti. "Dan ini janjiku. belanjakan dengan bijak" Dia merogoh kantong jasnya mengeluarkan kartu credit card. 

Senyum langsung merekah dari bibir Moon Young. "Aku boleh belanja lagi sesukaku."

"Tentu, tapi ingat jangan berbelanja hal aneh lagi."

"Ayolah, itu kan sudah tugasku. You working, I'm shopping." Moon Young setuju dengan pendapat.Tugas lain istri membantu menghabiskan uang suami. "Selain itu kapan kau mengijinkanku bekerja lagi?"

"Kamu meminta bekerja, tapi itu perjalanan bisnis ke Jepang. Sayang kau dengar sendiri kata dokter belum boleh naik pesawat dulu."

"tapi itu kan 5 bulan lalu."

"Kamu mau berangkat sekarang?! Kau mau melahirkan di pesawat." Sentak Min Joon sambil menunjuk perutnya yang membuncit. Perhitungan kelahirannya beberapa minggu lagi. 

"Kalau melahirkan di pesawat, katanya bebas naik pesawat gratis seumur hidup." Moon Young membaca berita itu di Internet seorang anak gratis naik pesawat seumur hidup karena dia lahir disana. "Mungkin ini keinginan Dolittle juga. Dia ingin naik pesawat." Sebenarnya Ia sedang berdalih memakai nama anaknya supaya Min Joon menurutinya

Min Joon mengurut pelipisnya, pusing karena pemikiran aneh istrinya, Saat awal kehamilan dia sudah dibuat pusing dengan pemintaan anehnya. kata orang dia sedang mengidam,  Jam 12 membangunkan minta dibelikan eskrim dan daging panggang. Membuatnya keluar rumah pada malam hari yang  dingin mencari toko dan restoran yang masih buka. 

Dari artikel yang dia baca, ini karena keinginan bayi umtuk mendapatkan gizi tapi permintaannya makin aneh. Membuat dia curiga. "Kau tidak sedang memanfaatkan anak kita kan?" Tanyanya. Moon Young mengeleng, menampakkan wajah memelas. 

Suaminya merasa kalah. "Minta yang lain saja ? Heum.." Bujuknya. 

Semenjak hamil, pria ini makin protektif semua pekerjaan termasuk perusahaan ayahnya dokumen dan rapat online dilakukan di rumah. Merasa seperti Rapunzel yang terkurung di kastil tidak boleh keluar rumah. 

"Besok saja bagaimana?Temani belanja. Kata dokter aku harus sering jalan ringan supaya kelahirannya lancar."

"Keol.. Setuju."

Another WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang