11. Lagi-lagi dia
“Dasi sama topi gue mana ya?”
“Kotak pensil gue kemana sih, kok nggak ada di atas meja.”
“Nah ini, alhamdulillah ketemu. Lah pada kemana isinya kok cuma sebiji pulpen doang. Ck.”
“Penghapus sama penggaris gue mana sih, hari ini ada mapel ekonomi tolong lah woi muncul sini.”
“Aduh gue lupa lagi naruh kalkulator dimana. Harus siap mental nih.”
“Ayo lah keluar jangan sembunyi, suka banget sih buat gue pusing setiap hari Senin.”
Jam sudah menunjukkan pukul 06.25 WIB. Tapi Nazhira masih sibuk sendiri, mencari alat tulis yang dia sendiri pun tidak tahu dimana padahal seingatnya ia telah menaruh dengan benar dan tidak sembarangan. Ini Nazhira yang pelupa atau memang peralatan sekolah yang hilang dengan sendirinya?
Bukan asing lagi kalau hari Senin adalah hari yang benar-benar menguras tenaga. Selain bangun yang terkadang kesiangan, juga dengan barang-barang yang tidak pada tempatnya. Entahlah, Nazhira juga binggung sendiri.
Kalau sudah mendengar kata Senin, dipastikan tidak sedikit orang yang kebanyakan mengeluh daripada semangatnya. Tidak heran juga kenapa demikian, hari Minggu godaannya begitu besar. Selain bisa rebahan, hari Minggu sangat identik dengan hari 'bermalas-malasan'.
Hari Minggu bisa juga dimanfaatkan dengan qualy time bareng keluarga, teman-teman setongkrongan atau jalan-jalan sama... Hem... doi, maybe?
Kata 'I hate Monday' sudah tidak asing lagi untuk didengar bukan? Bahkan kata itu sangat melegendaris. Sebuah ungkapan yang sudah mendarah daging.
Selain itu, hari Senin, hari dimulainya dari segala macam aktivitas, namanya juga hari pertama dalam seminggu. Kata orang hari Senin juga bisa dibilang hari sibuk se dunia. Semua orang mulai sibuk dengan kegiatan masing-masing. Mulai dari kerja, kuliah sampai anak-anak sekolahan memenuhi setiap jalanan.
Nazhira masih bergerak cepat membuka satu persatu mulai dari laci meja, lemari pakaian sampai di bawah ranjang pun ia periksa. Nazhira mendesah kasar seraya menggigiti kuku jarinya.
Nazhira mengambil tas yang berada di atas tempat tidur kemudian berjalan keluar kamar bertepatan dengan itu Shila juga baru keluar dari kamarnya sembari menghela nafas. Sudah biasa melihat Nazhira selalu telat apalagi hari Senin.
“Sarapan dulu Ra.”
“Nggak keburu Kak, udah telat,” kata Nazhira sembari mengambil sepatunya di rak dekat pintu.
Shila masih berdiri disana, melihat Nazhira yang seperti orang kesetanan mengobrak-abrik rak sepatu.
“Ngapain sih, Ra?”
“Ya ampun kaos kaki gue mana,” gerutuk Nazhira.
Nazhira kembali memasuki kamarnya dan melewati Shila begitu saja. Ia akan mengambil kaos kaki cadangan. Untunglah Nazhira masih ada stok.
Hari Jumat kemarin sewaktu pulang sekolah, Nazhira, Ratu dan Nanda saling lempar kaos kaki di dalam kelas. Nazhira baru ingat pasti salah satu kaos kakinya tertinggal disana. Ini semua gara-gara Aziel yang jahil menaruh cicak yang sudah mati ke dalam kaos kakinya di saat Nazhira lagi tidur berbantalkan tas yang bertumpu pada meja. Kebetulan pelajaran terakhir jamkos. Ketika di dalam kelas, Nazhira memang lebih sering memakai sandal daripada sepatu.
Disaat Nazhira terbangun hendak memakai kaos kaki, ia di kejutkan dengan cicak yang tiba-tiba ada di dalam sana. Karena reflek Nazhira melempar asal kaos kakinya tepat di muka Ratu yang sedang membenahi buku-buku.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORIES [revisi]
RomanceSelamat datang di cerita 'MEMORIES' ______________________ Nazhira Almahyra, gadis mungil berkulit kuning langsat yang sampai saat ini masih mencintai mantan kekasihnya-Haikal Bagaswara-Alumni SMA Cendana. Kehadiran murid b...