Chapter - 16

75 19 20
                                    

Kalia memandang Joshua dengan tatapan tidak suka. Ia sedang duduk di bangku belakang mobil, memperhatikan Joshua yang sedari tadi tertawa tidak habis-habisnya. Ia malah membesarkan volume dari ponselnya agar Kalia bisa mendengarkan apa yang sedari tadi membuatnya tertawa tidak berhenti-berhenti.

"Aksi heroik yang dilakukan oleh 2 pria dan 1 orang wanita mengundang perhatian publik. Pasalnya mereka telah mengagalkan aksi peledakan bom bunuh diri yang terjadi di lapangan Juanda sore ini.

Berkat sebuah drama dadakan yang di lakukan oleh wanita yang tidak di ketahui namanya tersebut, ia berhasil mengecoh perhatian pelaku hingga pelaku bisa di bekuk.

Video tersebutpun viral di media sosial dan mengundang simpatik masyarakat luas."

"udah, berhenti. Ngeselin tau gak!"

Joshua tidak mendengarkan, dia malah tertawa melihat layar ponselnya. Kalia hanya bisa mengulum lidahnya, sungguh aksinya tadi itu membuatnya merasa malu. Kalau di pikir-pikir lagi, aksinya tadi itu tergolong ke golongan manusia bar-bar.

Sedari tadi ponselnya terus berdenting, tidak jarang panggilan masuk menyerangnya bertubi-tubi. Ia sungguh malu dengan aksinya itu.

"HWAAAAAAA, aisshh, nyesel ... nyesell!!!" Kalia menendang-nendang kursi bagian belakang kemudi.

Hal itu membuat Saka tertawa pelan, sungguh aksi Kalia tadi itu sungguh membuat orang-orang tercengang. Karena hanya dirinya yang berperan aktif.

"Kalau aku di bully gimana? Huaaaaaa" ia merengek tidak jelas di belakang...sungguh malu mengingat kejadian barusan, kepalanya saja berdeyut.

"Kan gak apa-apa, jadi artis dadakan" celetuk Joshua

"Bisa diam tidak?" sebal Kalia,

"Hwaaaa, mama" rengeknya lagi

Saka menggeleng-geleng pelan, "Ya mau gimana, udah kesebar dimana-mana juga. Kalau udah viral mah susah untuk di tarik balik videonya" ujar Saka

"Kalau kamu dibully bilang sama kakak. Nanti kakak nikahin kamu, biar mereka gak heboh" ujar Joshua

"Gampang aja ngomong, udah kek muntah" Sinis Kalia

"Dih, kakak serius tau." Joshua menoleh kebelakang, entah kenapa dia merasa sangat senang melihat wajah bete itu, sungguh menghibur harinya.

"Auk ah, gak mau teman sama kakak"

Kalia menyadarkan tubuhnya kebelakang, melipat kedua tangannya, menoleh kearah jendela dan tidak lupa memasang wajah bete yang sedari tadi melekat di wajahnya. Sesekali ia memejamkam kan matanya, mengutuk diri sendiri, malu sendiri, berakhir berteriak sendiri seperti orang gila.

"Mampus dah, balik rumah pasti di ejekin sama Mika ni" gerutunya.

Joshua membenarkan posisi duduknya. Ia menatap jalanan dengan senyum tipis yang terpatri di bibirnya, hari ini sangat menyenangkan. Berbeda dengan kemarin yang membuatnya harus beradu dengan orang gila lainnya yang ada di dalam tubuh gadis itu. entahlah, seperti punya 2 kepribadian, atau bahkan lebih mungkin.

Sementera Saka, ia sesekali memperhatikan lewat kaca spion, Kalia masih dalam mood yang rusak. Ia sesekali mengomel pelan, menghantuk-hantukkan kepalanya kebelakang, lalu memasang ekspresi ingin menangis. Tidak bisa Saka tahan tawanya, pemandangan yang teramat lucu untuknya.

"Btw, gimana cara kalian nyusun rencana...?" tanya Joshua penasaran.

"Gue cuma kasih sedikit trik sama Kalia beberapa hari lalu. Tapi langsung dia praktekin ke gue tadi. Awalnya gue juga kaget, tapi dianya maksa sampek nyubit lengan gue" jelas Saka

Hey J! || J°S 📌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang