Chapter 2

6.1K 577 11
                                    

Kesalahan fatal, Taehyung bangun terlambat pagi ini. Itu sebuah kecerobohan terbesar selama hari dimana dia pertama kali membuka mata dan berstatus sebagai tuan rumah di sini. Bangun dengan kondisi tidak ada siapapun di samping nya, membuat Taehyung tersadar jika dia baru saja bangun terlambat. Terlihat bagaimana gorden yang memenuhi kamar nya sudah terbuka lebar— menampilkan kondisi luar yang mulai diterangi cahaya matahari

"Astaga"

Secepat kilat dia beranjak turun dari ranjang kakinya hampir terkilir akibat terburu buru hendak berlari keluar. Begitu telapak kakinya menyentuh permukaan lantai kamar yang dingin, maka saat itulah pintu kamar mandi terbuka menampilkan sosok pria bermarga Jeon— suaminya yang bertelanjang dada dengan lilitan handuk di kepala

Tuhan..kenapa bisa dia begitu tampan

Keduanya terjerat pada kontak mata— mata setajam elang sang tuan seakan menghipnotis Taehyung dan mencabik nya secara tidak langsung. Lama mereka bertatapan, si pria Jeon menyadari perasaan takut orang di hadapannya. Dengan canggung dia mengakhiri kontak mata. Mengalihkan atensi nya ke arah ranjang yang masih berantakan, tidak berekspresi aneh, datar seperti biasanya namun Taehyung paham betul apa yang dimaksud dari tatapan tersebut

"Biar aku yang merapihkan nya nanti"

Suaranya begitu kecil, bergetar namun masih bisa didengar dengan jelas oleh Jeongguk. Tanpa sedikitpun melirik ke arah Taehyung dia berucap "Memang seharusnya begitu" kemudian berjalan menuju wardrobe meninggalkan Taehyung berdiri mematung dengan jari yang dimainkan gugup


"Selamat pagi sir"

Beberapa pekerja rumah yang kebetulan melihat kedatangan majikan nya segera membungkuk memberi sapaan selamat pagi dengan sopan, Jeongguk menimpali dengan anggukan kecil sebelum mendudukkan tubuhnya pada kursi di meja makan


"Sir?"

Jaehyun memberi kode ke arah meja yang di atasnya hanya tersedia buah buahan serta air bening tanpa masakan ataupun roti sebagai sarapan. Tak ada respon, Jeongguk duduk tegap di kursi nya menatap lurus ke depan dengan otot leher yang menghiasi rahang sedikit terlihat menegang, jari telunjuk nya mengetuk meja makan. Seakan dirinya sekarang tengah menghitung mundur sisa waktu kesabarannya sendiri


Satu ketukan dilewatinya, dua hinga tepat pada ketukan ketiga dia berhenti— dari lantai atas terdengar langkah yang begitu tergesa. Sosok pemuda yang semalam sempat pingsan pada ranjang nya tampak berlari turun terburu buru.

Melihat pemuda tersebut berlari pada anak tangga terakhir, dengan sigap Jaehyun hendak menghampiri, berjaga jaga jika kaki jenjang itu kehilangan keseimbangan kemudian terjatuh, namun urung ketika Jeongguk sudah mengangkat kecil tangan memberi gestur kepada Jaehyun agar tetap diam di tempatnya semula

"M-maaf, selamat pagi" ucap Taehyung di sela tarikan napas nya

"Pagi tuan" balas Jaehyun

Taehyung mengulas senyum canggung pada sang pekerja, yang dibalas Jaehyun dengan mengulas senyum sebelum matanya bergerak menelisik penampilan sang majikan yang membuat dia hampir tersedak ketika menyadari jika tuan baru nya itu mengenakan kemeja besar milik sang pemimpin rumah

ooqʎpuɐƆ || KV 1 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang