°°°
"Karin, kenapa kamu Rin?"
Setibanya di rumah, Sehun melihat putrinya terlihat murung. Karina terduduk di sofa dengan wajah cemberut dan tangan yang terlipat di dada. Sehun duduk di samping Karina saat melihat putri semata wayangnya terlihat marah dan sedih seperti itu. "Coba sini kamu cerita sama ayah, kamu kenapa Rin?"
"Huh!"
Karina memalingkan wajah dari Sehun, "Lho kamu marah sama ayah?" Karina tak mau menjawab.
"Rin, jangan gitu dong sayang!"
"Coba bilang sama ayah, sebenernya ada apa?"
"Karin gak lolos masuk olimpiade yah."
"Ooh..." Sehun santai menanggapi seolah itu bukan sebuah masalah yang besar.
"Kok cuma oh doang?"
"Rin, namanya kompetisi pasti ada kalah ada menang."
"Tapi kan yah, Karin udah belajar tekun udah minta les privat, udah..."
"Ssstt..." Sehun menempelkan jari telunjukknya di depan bibir Karina.
"Sayang, kita kan udah berusaha ya kalo kita kalah padahal udah mati-matian berusaha anggap aja itu suatu evaluasi mungkin masih ada yang kurang dari diri kita. Kamu bisa cari kompetisi lain Rin, kalah di awal bukan berarti kehancuran buat segalanya." Sehun menenangkan putrinya, Karina tidak boleh putus asa dan menyerah hanya karena kalah dalam satu kompetisi lomba saja.
"Berarti ayah juga gak boleh nyerah juga dong!"
"Nyerah soal apa, Rin?" Sehun menggerenyitkan dahinya melihat Karina.
"Soal bunda Yoona."
"Huh?" Sehun tak percaya, dari mana Karina tahu kalau hubungannya dengan Yoona dalam masalah.
"Ayah gak usah tutup-tutupin lagi itu depan Karina yah, Karin dah tahu kenapa bunda Yoona ngindar dari Karina terus sekarang."
Sehun bingung, ember bocor mana yang mengatakan semua ini.
"Ayah gak boleh nyerah cuma karena ibunya bunda gak ngasih restu yah!"
"Kamu masih kecil, tahu itu semua dari mana Karina?!"
"Jaemin."
"Jaemin mana? Jaemin adeknya Yoona?"
Karina mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUREN SAWIT
Fiksi PenggemarDuda Keren Sarang Duwit 😎💸 Sehun lama sendiri mengurus putri semata wayangnya. Gara-gara permintaan les privat putrinya, Sehun dipertemukan dengan wanita yang mampu menghadirkan sosok ibu lagi untuk putrinya