Giselle mulai meminum obat dan proses tahapan terapi asi lainnya, Sudah hampir 2 minggu ia melakukannya. Ia mulai merasakan perubahan pada Dadanya dan selama itu pula ia seringkali ke kediaman Johnny untuk bertemu dengan Jayveen.
"Morning, kamu sudah disini?". Johnny menyapa Giselle pagi ini, dengan rambut acak-acakan dan bertelanjang dada.
"Morning, ya aku merindukan Jayveen".
"Papanya tidak?". Giselle diam, terkejut karena pagi-pagi sudah dapat serangan dari Duda anak satu tersebut.
"Bagaimana terapinya apakah mulai ada kemajuan?". Giselle menganggukan kepalanya.
"Tapi Jo sepertinya masih lama untuk keluar asi".
"It's okay, kita harus sabar, makanya biar saya bantu juga".
"Bantu?".
"Iya". Johnny mengahampiri Giselle yang terduduk di ranjang kamar Jayveen.
Giselle sudah was-was, pagi adalah waktu krusial untuk laki-laki.Tangan Johnny terulur untuk meraba Dada Giselle dan Giselle tidak menolak karena serangan mendadak itu. Karena tidak mendapat penolakan Johnny mulai menangkup dan meremasnya.
"Gie payudaramu berubah membesar?". Giselle menganggukan kepalanya dengan menutup mata, tidak tahan jika berada di posisi seperti ini harus beratatapan dengan Johnny.
"Wow, tidak lama lagi asinya akan keluar".
"Tidak, itu masih akan lama karena harus kencang, dan-".
"Dan?-". Dan harus sesering mungkin untuk di pijat :(
"-Tidak, tidak apa-apa. Aku akan sabar melakukannya".
"Kamu sudah menyerahkan surat pengunduran diri kamu kan?".
Jadi Johnny meminta Giselle untuk berhenti bekerja, karena Johnny ingin fokus Giselle hanya kepada Jayveen dan proses terapinya.
"Heumm lepaskan tanganmu Jo. Iya aku sudah menyerahkannya dan menunggu di acc". Giselle menarik tangan Johnny agar terlepas dari dadanya.
"Good, karena Jay belum bangun, bagaimana kita trun dan buatkan saya kopi".
"Kamu bisa meminta Imo, aku menjaga Jay disini".
"Saya ingin kopi buatan mu, saya rasa Imo sedang berbenah di luar rumah".
Giselle pasrah dan mengikuti langkah Johnny menuju Dapur dan ruang makan."Hot Americano Gie". Karena pecinta kopi, dari mesin sampai variant Kopi banyak tersedia di rumah Johnny.
Johnny sedang membuka tas Giselle yang berada di sofa ruang tamu. Awalnya ia hanya ingin melihat sekilas saja, tetapi ia menemukan sebuah benda yang sepertinya juga ia sukai.
"Fave dengan liquid Mint". Giselle terkejut dan panik ketika melihat Johnny sedang mengangkat dua benda yang belum pernah ia beritahukan pada Johnny.
"Noooo!! JO!". Giselle mencoba meraih benda yang bisa dibilang favoritnya itu.
"Hahahaha kenapa? Jangan panik Gie santai saja". Johnny menarik Giselle untuk duduk bersebelahan dengannya.
"Jo~~". Suara Giselle melirih.
"Apa? Santai saja Gie. Kamu ingin melihat koleksi saya? Ayo". Johnny menarik tangan Giselle menuju kamarnya.
"Ka-kamu menggunakannya juga?". Johnny tidak menjawab, ia hanya membawa Giselle ke hadapan sebuah nakas kaca yang terdapat banyak sekali jenis dan bentuk rokok elektrik begitupun variant rasa liquidnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDER OBSESSION 21+ | JOHNNY - GISELLE
Dragoste21+ Giselle dan Johnny saling menatap. "Apa kau ingin melihat aku menyusui anakmu?". Giselle bertanya sedikit gregetan dengan keberadaan Johnny. "Memang kenapa? Tidak masalah, lagi pula semalam aku sempat me-". "Stop, baiklah berikan Jayveen padaku"...