Jeon Sunoo

393 40 0
                                    

Hidup dikelilingi banyak teman ialah sebuah takdir yang Sunoo jalani. Kepribadiannya yang baik dan menyenangkan menjadikan Sunoo sebagai seseorang yang selalu menjadi pusat perhatian.

Selain memiliki wajah yang manis dan rupawan, Sunoo juga hidup berkecukupan. Jauh dari kata berkecukupan atau bisa kita sebut 'Rich Boy'.

Sunoo menatap jalanan menuju sekolahnya yang ramai oleh siswa-siswi yang tengah berjalan sambil bercengkrama, atau mengendarai sepeda bersama dari dalam mobil. Terlihat menyenangkan daripada dirinya yang hanya duduk di dalam membiarkan supir mengantarnya sampai ke depan sekolahnya.

"Den, saya antar sampai parkiran ya? Cuaca hari ini panas." Kata sang supir memecahkan lamunan Sunoo.

"Gak usah pak, Sunoo lebih suka di depan pager aja ya. Mau jalan sama temen-temen. Biar pak min gak ribet juga kan muter baliknya." Jawab Sunoo tak lupa dengan senyum manisnya.

"Tapi den kata papah den---"

"----pak min please? Sunoo kangen banget jalan di tengah keramaian gitu. Sunoo nanti yang bilang ke papah kalau sampe pak min kena omel." Ujar sunoo memotong perkataan Pak Min.

Dan pada akhirnya pak min harus mengalah karena senyum sunoo mengalahkan segalanya.

•••••

"Balikin gak?"

"Lo dulu sini balikin permen gue! Eh denger ya bule kampung! itu permen karet sisa satu satunya. Lo mau gue  mati bosen karna gaada permen karet yang bisa gue kunyah?!"

Jake menundukkan kepalanya mensejajarkan ketinggian dengan pria didepannya. "Bagi satu tapi?"

"Itu kan cuman satu bodoh"

"Bagi dua aja gimana?"

"Gue ogah berbagi sama lo, siniin ah jake. Gue aduin pak santoso tau rasa!"

"Laporin aja, kan gue osisnya disini. Gue tinggal bilang. Ini barang sitaan gegara anak baru makan permen karet pas di introgasi sama osis. Gimana?" Jake tersenyum miring, Taki yang terlihat kalah telak hanya merengut sebal dan pergi meninggalkan Jake begitu saja.

"Lo jangan keseringan isengin taki." Jake menoleh dan memukul asal kepala Jay yang sedang berdiri memperhatikan atribut siswa-siswi yang mulai berdatangan.

"Kenapa? Lo suka sama taki ya?" Jake memicingkan matanya menatap curiga.

"Semua aja lo bilang suka. Bisa gak gausah mukul kepala gue? Inget ya gue lebih tua dari lo."

"Tua beberapa bulan doang anjir!" Ujar Jake sambil membuka bungkus permen karet yang ia dapatkan dari hasil merampas milik taki.

"Bytheway Jay"

"Hm, napa?"

"Murid baru cakep cakep ya, kalo gue nemu yang pas. Bantuin deketin ye?" Kata Jake sembari menyenggol nyenggol bahu Jay.

"Males"

"Ish, denger ya Jay. Kita tuh udah kelas tiga sekarang, butuh yang seger seger. Empet gue liat nya anak anak enha doang apalagi elo!"

Jay melirik sinis Jake. "Lo pikir gue gak empet liat lo?"

"Hehehe, makanya dong sayang bantu gue yayayaya?"

"Terserah lo lah"

Pandangan keduanya kembali fokus memperhatikan siswa-siswi yang berdatangan untuk dilihat kelengkapan atributnya. Meski mereka sudah kelas 3, namun belum ada pergantian ketua dan jabatan OSIS lainnya sehingga keduanya sebagai ketua dan wakil ketua osis masih harus menjalani tugas mereka sebagaimana yang telah di tetapkan.

GO AHEAD (Jaynoo (Jay Sunoo))Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang