Enam hari terhitung, Senja sangat sibuk melaksanakan ujian terakhir di sekolah dasar. Selama itu pula, Senja tidak bertemu dengan anak laki-laki itu. Terakhir kali saat dia meminta paksa berteman dengan nama yang diketahuinya adalah Duta.
Senja menunggu Pak Jarwo untuk menjemputnya di depan gerbang. Teman sekelas Senja masih asyik bercerita bagaimana keadaannya, membahas soal yang keluar hanya sekedar menyocokkan jawaban. Prinsip Senja simpel yaitu berdoa, kerjakan, dan lupakan. Beberapa orang tua bermunculan untuk menjemput anak-anak mereka lalu memberi kecupan, gendongan, dan pelukan.
Senja tersadar karena suara klakson di depannya langsung saja Senja membuka pintu dan masuk.
"Aman gak Neng?" tanya Pak Jarwo menyapa Senja.
Senja mengangguk.
"Aman pasti, Pak. Aku kan cerdas." Pak Jarwo membuka laci mobil mengeluarkan sesuatu.
"Karena Neng udah berusaha keras. Bapak kasih hadiah ini untuk Neng Senja yang gak ada duanya." Sambil mengulurkan satu kantong plastik.
Senja menarik kantong plastik itu dengan senyum sumringah. "Es krim matcha!" Dia memekik senang mendapati tiga kotak es krim matcha.
"Wih! Makasih banyak Pak Jarwo Sopo Adit."
Senja menunduk memberi ucapan. Ini hadiah yang bermanfaat baginya, bisa dimakan kapan aja membuat perut kenyang dan mood naik.
"Kita pulang, ya, Neng." Pak Jarwo melajukan mobil.
"Bunda di rumah Pak?"
"Ya, Neng. Ibu selalu di rumah saat Neng pulang sekolah." Senja ber-oh saja.
Lima belas menit mereka sampai. Senja mengucapkan terima kasih kembali kepada Pak Jarwo lalu bersenandung riang menghampiri Bunda.
"Bunda oh Bunda." Senja berlari-lari ke arah dapur.
"Senja udah remaja lah, ya. Senja udah besar mau masuk SMP."
"Senja bentar lagi cinta-cintaan dong."
"Harum apa nih?" Hidungnya mencium aroma sedap.
"Bunda nggak mau ngucapin Senja? Senja udah tamat dan bukan anak yang di bawah ketiak Bunda."
Senja duduk di meja makan masih mengenakan sepatu lengkap dengan tas di punggungnya.
"Ucapin apa? Kamu setiap hari dengar Bunda yang selalu katakan kamu pasti bisa, kamu akan lulus dengan nilai yang memuaskan, Senja jangan sedih kalau gagal dan bersyukur atas apa yang kamu dapatkan." Bunda menjawab dengan deretan ingatanku tentang perhatian dan ucapan Bunda.
"Gitu, ya Bun? Beda suasana Bun."
"Selamat, ya sayang. Semoga selalu rendah hati dan semangat mengejar cita-cita." Bunda mencium keningnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seul, Love & Youth
General FictionSeul, Love & Youth oleh Bila March| Bercerita tentang seorang gadis remaja bernama Senja Ulanni. Gadis remaja yang menghabiskan masa mudanya bersama orang-orang tersayang. Senja bertemu dengan seorang cowok bernama Duta Langit R, sosok yang memiliki...