5.Possesive

618 52 0
                                    

Sudah 3 hari sejak Jay mengakui perasaannya tentang Hwayoung dan memohon bantuan dari sunghoon untuk mendekati Hwayoung,sunghoon dibuat geram dengan tingkah Jay yang seakan tiba-tiba menjauhinya. Bukan menjauh dalam arti tidak mau berteman lagi,melainkan berkurangnya waktu kebersamaan mereka karena Jay yang begitu gigih berusaha mendekati Hwayoung setiap hari.

Padahal dia selalu memberikan trik yang akan membuat hwayoung merasa risih kepada Jay tapi kenapa semuanya bahkan terasa berjalan dengan benar. Jay dan Hwayoung bahkan menjadi dekat dan Hwayoung terlihat selalu tersenyum jika bersama Jay. Ahh..benar, dia melupakan fakta bahwa Jay sama sepertinya siapa yang akan menolak pesonanya termasuk hwayoung, Dasar wanita!

"CK..ini bagaimana caranya?" Isa saat ini tampak terlihat kebingungan mengerjakan perhitungan dalam pelajaran biologi,dia tidak menyangka jika dalam pelajaran biologi ada perhitungan seperti ini tapi menurutnya sistem perhitungannya begitu aneh dia lebih baik mengerjakan fisika yang masih penuh dengan angka dibanding perhitungan membingungkan seperti ini.

"Hah..." Isa menghela nafasnya merasa bingung dan frustasi tidak ada sedikitpun pencerahan di otaknya. Dia mengedarkan pandangannya ke seluruh penghuni kelas siapa tahu ada yang bisa dia minta bantuan. Dia tersenyum menggigit secuil bibirnya saat matanya melirik ke arah sunghoon,dia baru ingat bahwa sunghoon adalah yang paling pintar dalam pelajaran biologi.

Isa kemudian beranjak dari duduknya dengan tangan yang memegang buku tugasnya berjalan ke arah sunghoon. Dia sangat senang jika ada kesempatan bersama sunghoon,walaupun dia dan sunghoon terbilang dekat tapi sunghoon selalu saja mengahabiskan waktu berdua hanya dengan Jay saja.

"Ehm.. sunghoon-ah!"sunghoon yang terlihat sedang fokus memperhatikan sesuatu ke arah depan tersentak mendengar ada yang memanggil namanya.

"Eoh? Wae?"

"Em.. bisakah kau membantuku mengerjakan perhitungan ini aku benar-benar masih tidak paham caranya"sunghoon melirik buku yang dibawa Isa dan langsung mengangguk mengiyakan permintaan Isa.

Isa tersenyum senang karena sunghoon tanpa berpikir panjang untuk mengiyakan,tentu saja dia mau bukankah teman sekelas memang seperti ini,fikirnya. Tapi tidak masalah asalkan dia tetap ada kesempatan berdekatan dengan sunghoon sudah membuatnya senang kepalang.

"Tentu saja,kemarilah!"

"aku akan mengambil kursiku dulu"

"Ah tidak perlu... Dongpyo-ya ambilkan kursi Isa kemari"

"mwo? Kenapa aku yang kau suruh?"

"Jaraknya lumayan jauh Isa akan keberatan jika membawa kursi itu kemari"

"Yak kursi itu tidak apa-apanya dibandingkan berat badan Lee dom saem"

"Cepat bawa kemari atau kau saja yang pindah kesana"

"Aishhh ambil ini" dongpyo mendorong kursinya kepada Isa,bibirnya mengerucut lucu kesal dengan perlakuan king dan queen kelasnya. Mereka memang cocok sama-sama tidak berperikemanusiaan.

"yak kenapa kau kasar sekali?"

"Meolla!!"

"Gomawo dongpyo-ya saranghaeee.." Dongpyo mencebik menggerakkan mulutnya mengikuti kata-kata Isa tanpa suara. Lalu Isa menarik kursi dongpyo antusias mendekat kepada sunghoon.

"jadi yang mana yang tidak kau pahami?......

Tanpa mereka sadari bahwa sedari sunghoon meminta dongpyo mengambilkan kursi untuk Isa seseorang yang duduk didepan Dongpyo diam-diam mendengarkan percakapan mereka bertiga. Entah kenapa perasaan sedikit iri seperti datang begitu saja saat tahu begitu pedulinya sunghoon kepada Isa tapi apakah dia pantas merasakan perasaan ini? Sedangkan dia hanyalah orang baru di kelas ini.

Psycho Friend (Park Sunghoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang