ॆ I shouldn't

1.3K 187 39
                                    

Date you

.
.

Desas-desus hubungan Hongjoong dengan Seonghwa semakin menguar terdengar di kantor. Dulu sih paling hanya divisi itu itu saja, tapi semenjak Hongjoong menjadi bucin lebay yang hobi mengekor Seonghwa jadilah hampir semua orang tahu. Padahal dulu Hongjoong anti digosipkan punya hubungan mesra dengan Seonghwa ya, cih dasar manusia kurang kalsium itu.

Siang ini hongjoong harus emosi sebab Taeyang datang ke kantor mereka untuk meminang Seonghwa makan siang bersama.

"Seonghwa makan bersamaku." Ucap Hongjoong ketus, dia berdiri di tengah lorong menghadang saingan tingginya.

"Oke. Kita bisa makan bertiga." Di luar dugaan Hongjoong, Taeyang bukannya marah atau menyerah malah bilang tidak keberatan, disertai senyum lebar pula.

?!

"Tidak mau."

"Apasih kau. Keluarga Seonghwa saja belum memberi restu apapun padamu." Taeyang berganti sewot.

Iya teman-teman, nenek Seonghwa si maha kuasa itu dihadapkan dua calon mumpuni jadi bingung sendiri, dilema ingin menerima yang mana, duh kalau masih muda pasti sudah dia keep satu untuk diri sendiri, -eh.  Jadi ya nenek akhirnya mengeluarkan dekrit yang berbunyi, 'Nenek tidak akan mengatur lagi, terserah Seonghwa akan pilih yang mana.'

Heu si nenek, mentang-mentang calon cucu mantunya borjuis semua.

"Tapi Seonghwa kan sudah memilihku." Bela Hongjoong, kedua lengannya sudah naik terlipat di depan dada, wajahnya saat berbicara juga nyolot ingin memberikan kesan mengintimidasi.

Taeyang balas menatap sengit, maniknya yang gelap itu memicing.

"Kau tahu tidak hati manusia itu fleksibel?" 

Tepat setelah itu, Direktur Utama Kim terlihat keluar ruangan diikuti Skretarisnya.

Ayah Hongjoong itu hanya menghela napas jengah sementara Seonghwa membelakak kaget.

"Hwa, mau makan dengan siapa? Denganku saja lah ya? Mereka itu apa, masih ingusan. Nanti ribut, bikin malu saja. Yuk?" Ini Youngjae, setelah kalimatnya selesai langsung meyodorkan lengannya pada Seonghwa.

Seonghwa cengo, Hongjoong dan Taeyang mendelik. Tapi yang paling cantik disitu menurut atasannya saja, benar sih daripada bisa dipastikan nanti mereka ribut, yasudah Seonghwa mau cari ketentraman saja.

Youngjae tersenyum jumawa pada dua pemuda di hadapannya, mengangkat alisnya meremehkan lalu melenggang pergi dengan Si Cantik di gandengannya.

"Seonghwa kau tidak serius." Taeyang, kesal tapi masih sopan.

"Kau mau apanya dari pria tua keriput sih, Hwa." Ini Hongjoong, sudah kurang ajar.

Youngjae? Ya tersinggung lah, tua begini masih bugar dirinya. Masih enak lah dipandang, mana tampan juga, kalau senyum apalagi, amat menawan.

"Hwa, rapat pemegang saham besok aku alihkan semua saham padamu saja, sepertinya ahli warisku sudah tidak tertarik pada harta."

Seonghwa melonjak senang, wajahnya berbinar cerah.

"Aw! Bro, kau baru saja dengar jawabannya." Pekik Seonghwa pada Hongjoong dan lanjut berjalan bersama Youngjae dengan senyum sumringah.

Hongjoong tambah tidak terima, wajahnya masam, pahit, kecut, pokoknya semua yang tidak enak.

"AHAHAHAHH ayo makan bersamaku saja, kutraktir, ingin sedekah pada calon gelandangan." Taeyang merangkul bahu Hongjoong.

Yang didekap cepat sekali langsung menghempas, "Apa maksudmu."

The Only Guy That Gets to Date MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang