Siapa sih yang gak kenal Alattas Varelino Altenburg? Seorang yang di idola idolakan kaum hawa dan sangat disegani karena ia merupakan ketua dari geng Ballestrose. Namun karena prestasinya membuat keburukannya tertutupi.
Adria Siena Halderman, peremp...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••••
Setelah sampai di depan rumah Adria, wanita itu meneriaki dan menepuk bahu Alattas pelan. "Udahh!! Stop disini!"
Setelah Alattas memberhentikan motornya, Adria segera turun dari motor Alattas. "Makasih ya."
Lelaki itu hanya menganggukkan kepalanya pelan, matanya melihat sekitar menatap rumah Adria yang terlihat gelap karena lampunya belum menyala.
"Kok gelap?"
"Ibu lagi gak ada di rumah, kan gua juga baru pulang jadi belum ada yang nyalain," balas Adria.
"Ayah lo?"
Adria terlihat mengabaikan pertanyaan yang terlontar dari Alattas, ia melirik arlojinya mencoba mengganti topik. "Udah malem."
Lelaki itu mengangguk, "Emang."
"Kata siapa siang?"
'Kok dia ngalihin topik?' Alattas membatin.
Adria menatap malas lelaki itu lalu berdecak pelan, "Lo tuh ga peka ya?"
Alattas mengernyit heran, "Hah?"
"Gua ngomong gitu tuh lagi ngusir lo!"
Alattas masih menatap heran wanita di hadapannya itu, mengerti dengan tatapan lelaki itu Adria membalasnya. "Hadeh pinter sih."
"Tapi bego juga," lanjutnya.
Lelaki itu melirik tajam Adria lalu mengepalkan tangannya, duh mode Alattasnya balik. "Maksud lo apa?"
Adria was-was seraya mengeluarkan cengirannya, "Eh eh ngga ngga hehe,"
"Udah balik sono!"
Alattas menatap sinis wanita di hadapannya yang, lalu ia bersiap untuk menjalankan motornya.
"Take care," ucap Adria pelan tapi masih terdengar di telinga Alattas. Lelaki itu tersenyum tipis.
"Si emosian," cibir Adria selanjutnya. Lelaki itu menoleh ke kanan hendak menatap tajam Adria, namun wanita itu sudah berlari kecil masuk ke dalam rumah.
"Gak ngaca," sahut Alattas.
•••••
Setelah mengantar Adria pulang ke rumahnya, lelaki bernama Alattas itu sudah balik lagi ke markas Ballestrose.
Mata Arsen berbinar ketika Alattas memasuki markas, "Wah dateng nih!"
