Bagian 1

396 47 7
                                    

Hai

Saya kembali dengan cerita baru dengan ide yang begitu pasaran. Saya akan berusaha membuat sesuatu yang berbeda dengan cerita ini.

Semoga suka ya:)

.

.

.

.

Selamat Membaca:)











Dahulu kala ada sebuah legenda. Legenda itu menceritakan sebuah kisah, kisah sang Youkai yang mencintai seorang Dewi yang rupawan.
.

.

.

.

.

"baiklah kalian semua, minggu depan kita akan melakukan observasi di sebuah desa di pinggiran Kyoto. Jadi persiapkan diri kalian, kelas selesai kalian bisa bubar sekarang"

Universitas ternama yang berada di kota Kyoto itu akan melakukan sebuah obsevarsi ke sebuah desa di pinggir barat Kyoto. Para mahasiswa yang menggambil jurusan Arkeologi mulai memperbincangkan apa saja yang harus mereka lakukan di sana.

Termasuk salah satu siswa berambut hitam pendek dengan poni yang menutupi dahinya, rambut yang agak urakan menambah nilai plus pada penampilannya yang seperti preman itu. Inuyasha. Nama pemuda yang sedang asik berbincang dengan teman sebangkunya, seorang gadis cantik dan pria yang suka menggoda siapa saja. Kagome dan Miroku adalah teman seperjuangan Inuyasha. Mereka bertemu saat tahun awal SMA mereka.

Inuyasha mengambil jurusan Arkeologi memang tanpa alasan. Entalah dia tidak tau mengapa dia mau masuk jurusan yang begitu bertolak belakang dengan sifat dan karakternya. Hatinya terus saja mengatakan 'kau harus masuk jurusan itu' ia pun menurutinya. Katanya Hati Tidak Pernah Salah.

Tidak ada yang aneh dari jam perkuliahan milik Inuyasha. Berjalan seperti biasanya. Ia tinggal di sebuah Apartement sederhana, sekitar 3 blok dari kampusnya.

Besok adalah hari bersejarah bagi kelas Arkeologi sebab ini pertamakalinya mereka melakukan penelitian secara langsung ketempat kejadian.

Konon katanya, desa di bagian barat kota Kyoto begitu penuh dengan misteri. Menurut warga setempat, dahulu kala berdiri sebuah kerajaan para Youkai dan hingga saat ini bangsa Youkai masih ada hingga sekarang, mereka berbaur dengan warga setempat demi kebaikan diri sendiri. Sedangkan kerajaan itu, tidak ada yang tau. Konon kerajaan itu di pimpin oleh seorang Daiyoukai terkuat dan terkejam dalam sejarah atau legenda di desa itu.

Jam terakhir dari kelas Arkeologi telah berakhir, semua siswa dan siswi bergegas membereskan barang-barang mereka dan bersiap untuk pulang kerumah masing masing. Pelajaran kali ini berlalu dengan cepat, sebab mereka harus bersiap untuk kegiatan esok hari.

Begitupun Inuyasha bersama kedua temannya. "kita akan berangkat bersama, mungkin aku akan terlambat besok. Bisakah kalian menungguku?" meraih tas, Inuyasha menatap kedua temannya.

"ya kami bisa"

"baiklah sampai jumpa besok" Inuyasha pergi, ia memiliki seekor anjing yang menunggunya di rumah.

Inuyasha tinggal sendirian di sebuah Apartement sederhana yang tidak terlalu jauh dari kampus tempat ia bersekolah. Ia seorang siswa yang memakai sistem Beasiswa. Ia termasuk murid yang pintar, tapi kepintaran itu tertutupi oleh penampilannya yang seperti preman.

Inuyasha di besarkan di Panti Asuhan, pengurus panti menemukannya di depan Panti Asuhan selepas ia pulang dari berbelanja. Inuyasha saat itu masihlah bayi yang menggemaskan. Tidak ada surat ataupun sesuatu yang di tinggalkan oleh orang yang meninggalkan Inuyasha di depan pintu Panti. Pengurus panti merawat Inuyasha dengan penuh kasih sayang, setelah remaja ia memutuskan untuk mengadu nasip di kota. Mencari pekerkajaan sampingan dan berkuliah, ia ingin membahagiakan sang ibu panti yang merawatnya dengan penuh kasih sayang.

Dimension Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang