Cuma mau ngingetin, jangan kecewa sama Endingnya.
.
.
.
Sebenarnya agak aneh jalan berdua dengan orang asing (?) pasalnya Jo baru mengenalnya beberapa hari ini, belum ada seminggu tapi bocah ini sudah berani mengajaknya jalan dan bawahi kata 'jalan', mereka benar-benar jalan kaki, kalau kata David
"Enakan jalan kak, biar bisa banyak waktu ngobrol, jadi kita bisa lebih akrab"
Dengan ucapan seperti itu mana bisa Jo menolak, dia sendiri yang bilang aneh kalau bersama orang baru, lalu sekarang diajak akrab mana bisa dia menolak.
"Mau kemana kak?" suara dari David memecahkan keheningan Jo
"Oh, lo sendiri yang ngajak, lo yang nentuin lah" David hanya mengangguk paham dan mulai berjalan mendahului Jo
Jo mengerutkan keningnya kemudian menyejajarkan posisi dengan David
"Lo mau kemana?"
"Katanya aku yang nentuin, yaudah kakak ikut aja"
Jo benar-benar melakukan apa yang David katakan, mengikuti kemanapun David pergi, sampai dia tak sadar kalau ini adalah jalan menuju kost-annya.
"Nah sampai"
"Lah ini kost an gue, ngapain kesini?"
"Kata kakak kan terserah aku, yaudah aku pengen ke kost an kakak hehe"
"Terus motor gue?"
"Nitip aja sama kak Sam"
"Kok lo tau semua tentang gue?"
"Banyak nanya"
Jo terdiam, bisa-bisanya bocah ini mengetahui segala tentang dirinya, tentang just mangga, kost an, Sam, apa kebetulan bisa sedetail ini? Jojo benar merasa bingung sampai lupa dengan makhluk yang sudah memasuki kost annya dengan sangat mudah.
"Lo dapet dimana kunci kost an gue?"
"Oh, ini kakak kan biasa naroh kunci di sepatu olahraga kakak yang warna hijau" dengan santainya David memasuki kost an Jo.
Jo yang tidak terima akan hal itu ikut masuk, menghampiri David yang mulai memeriksa ruangannya.
"Akhirnya aku bisa liat secara langsung kamar kakak" katanya dengan senyum lebar terpahat di wajahnya.
"Jadi? Lo mantau gue?"
"Sejak kakak SMA, aku satu tingkat di bawah kakak, kakak mungkin ga inget aku, tapi aku selalu inget kakak"
"Hah? Wah ga bener, lo stalk gue?"
"Sebenarnya aku mau lakuin itu terus, tapi gara-gara kakak yang mulai stalk akun tiktok aku, aku jadi beraniin diri deketin kakak" Jo menggeleng tidak percaya dengan apa yang ia dengar saat ini, bagaimana bisa?
"Ga, lo udah gila, sekarang pergi dari kost an gue" David melihat Jo dengan raut tidak suka
"Aku baru aja masuk, kok udah disuruh pergi"
"Lo gila, gue ga mau temenan sama lo"
"Kata siapa kita temenan? Kakak udah jadi milik aku sejak kakak dengan tulus nolongin aku"
Jo mengumpat dalam hatinya, kenapa dia tidak bisa mengingatnya sama sekali dan apa-apaan bocah ini yang telah mengaku seperti ini.
"Ngga anjrit, pergi lo"
Kata-kata Jo berhasil membuat David marah, tangannya bergerak mengambil sesuatu di kantong belakangnya, sebuah pisau.
Jo mundur perlahan sambil mencari benda di sekitarnya yang bisa dia gunakan untuk melawan, David terseyum melihat gelagat Jo, tidak ada yang bisa Jo gunakan, David sudah memperhitungkan semuanya, mulai dari Jo yang tidak mempunyai pisau karena ia tidak suka memasak, hanya ada satu gunting di kost an dan berada di ruangnya Sam, tidak benda tajam, malang.
The End.