prolog

14 4 0
                                    


Gelap malam yang diterangi sinar bulan, menerpa seorang gadis yang tertidur dengan lelapnya. Rambut nya yang terurai panjang berwarna hitam pekat bergelombang mulai tertiup angin malam, wajahnya yang tertidur lelap perlahan terusik lalu terlelap lagi.

Disebelah kirinya jendela yang tadinya tertutup rapat tiba tiba terbuka sendirinya dengan cahaya sinar bulan yang menerpa wajah gadis itu.

Sesosok bayangan hitam muncul di pojok ruangan dengan mata kuning yang menyala tajam menatap kepada gadis di hadapannya itu.

Lalu sosok itu melangkah ke depan sampai cahaya sinar bulan menerangi wajahnya yang datar. Mata tajam berwarna kuning menyala hidung mancung dan rambut berwarna coklat gelap dengan telinga besar meruncing di atas kepalanya menyerupai telinga rubah. Ya, dia adalah siluman rubah.

Tidak lupa dengan ekor berbulu nya yang berwarna coklat gelap bergerak ke kanan dan ke kiri. Langkah kakinya mulai menghampiri ranjang lalu naik ke atas ranjang dan menghampiri gadis itu.

Siluman itu kini berada di atas gadis itu dengan wajah yang datar lalu wajahnya mendekat dengan wajah gadis itu.

Jari siluman itu mengusap rambut hitam gadis itu sesekali dia memainkannya dengan kukunya yang panjang, lalu bibirnya menyentuh bibir gadis itu cukup lama. Sampai terdengar lenguhan dari gadis itu.

"Nghh.. " Gadis itu mulai membuka matanya sedikit, samar samar dia melihat sosok pria yang menciumnya. Sontak membuat gadis itu terkejut lalu bangun dari tidurnya.

Anehnya sosok yang dilihatnya tadi tidak ada. Gadis itu mulai memijat kepalanya berpikir bahwa yang dialami nya barusan nyata atau tidak.

"Apa itu tadi? Rasanya sangat aneh, begitu nyata dan itu... Adalah ciuman pertama ku" Ucap gadis itu dengan tatapan datar ke arah jendelanya yang terbuka.

"Eh..? Sejak kapan jendelanya terbuka? Ucap gadis itu sedikit terkejut lalu menghampiri jendela yang di sebelah kirinya. " Aku yakin, sebelum tidur aku mengunci jendelanya rapat tapat. " Ucap gadis itu heran lalu menutup jendelanya dengan rapat.

Sementara siluman itu sedang duduk di atas pohon dengan ekornya yang bergerak ke kanan ke kiri pelan sambil berkata " Tidak ingat ya.. " Dengan wajahnya yang tersenyum hambar.

Hai gaisss ini cerita pertamaku. Maaf kalo bertele tele atau sedikit membosankan bagi kalian ehe :>
Lanjut gak nih gays??
Buat kalian yang penasaran sama lanjutan ceritanya tunggu yaa..

My Fox DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang