part 4

5.7K 346 30
                                    

Mohon maaf jika ada typo.



















































Plak plak plak

***

Tamparan itu berasal dari aza dan xia yang geram dengan kelakuan adik adik mereka yang tertawa tanpa beban dan tidak memikirkan fany yang sedang di rumah sakit.

"K kakak k kenapa t tampar k kita k kita? " Tanya melvino elnio jovanka (kakak ke 2 fany)

"Karna kalian bahagia disaat adik kalian sendiri sedang menderita" Ucap xia marah

"O oh i itu k kita k kan g gak t tau k kak" Ucap calvino agarain jovanka (kakak ke 1 fany) dengan gugup, sambil menundukkan kepalanya karna tak berani melihat wajah marah kakak kandung, dan kakak sepupunya

"Kalian tau gak fany itu hampir merenggang nyawa dan kalian!! Kalian para abangnya kok malah santai santai aja hah! Coba kalo kalian di posisi fany, apakah kalian pernah mikirin perasaan adik ki—" ucapan aza dipotong

"Sorry nih kak gue gak sudi ya punya adik kek dia yang murahan" Ucap daniel ellenio jovanka (kakak ke 3 fany) dengan menekan kata 'murahan'

"Lo—" Ucapan aza terpotonv

"E em maaf kak menyela, tapi mereka siapa? " Tanya fany dengan wajah polos nya

Mereka semua (pasya dkk dan si ppb) mengerutkan keningnya bingung dengan apa yang fany ucapkan

"Sebenernya mereka itu bukan siapa siapa kok kak" Bukan, bukan aza yang menjawab tetapi zilla lah yang menjawab.

Mereka para abang fany pun merasa hatinya tersentil dengan apa yang adik sepupu mereka bilang.

"Eh tunggu maksud zilla gimana ya? " Tanya seprang pemuda yang beru saja turun dari kamarnya.

Dia adalah adik kandung fany regatta atenio jovanka, yangbaru saja turun dari lantai atas

"Gini dek maksud nya zilla itu fany hilang ingatan secara permanen atau yang biasa di sebut amnesia" Jelas aza secara sjp.

Mereka yang mendengarnya pun terkejut bukan main, tetapiada pun orang yang menyeringgai.

"Apa dia beneran amnesia? Atau jangan jangan ini mungkin salah satu trik nya buat deketin gue kali ya" Batin tapasya alangit dirgantara. Dengan memandang fany lama dan dalam

Fany yang mendengar batin pasya pun menjadi kesal, enak aja, gue itu berubah bukan buat deketin lo kali naj*s" Batin fany kesal

Lena yang melihat pasya memandang fany dalam pun menjadi kesal, dan memandang fany sinis.

Fany yang menyadari jika lena memandang dirinya sinis pun membalas memandangi lena dengan tatapan tajam nya.

Lena yang melihat tatapan setajam silet dari fany pun nyalinya menjadi ciut karna takut hanya dengan fany menatap tajam dirinya.

Lena yang sudah tidak tahan pun lansung saja memeluk pasya dan mulai terisak

"Hiks hiks" Isak lena pun mulai terdengar dan membuat pertengkaran antara adik dan kakak itu berhenti dan menjadi hening

Fany pun segera mengubah ekspresinya menjadi polos lagi

Pasya yang melihat lena menangis dan memeluknya pun jadi heran 'kenapa dengan dia? ' batin pasya bertanya tanya

"Kamu kenapa sayang? " Tanya pasya dengan lembut

"Hiks a aku t takut hiks d dengan hiks f fany, t tadi hiks f fany t tatap hiks a aku d dengan hiks t tajam hiks t takut hiks" Ucap lena dengan sesegukan

Transmigrasi Alvina - Afany (Masa Revisi) [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang