Beri tahu jika ada typo🙏
"Kenapa sih, yang? Sini tiduran sambil Mas peluk." titah Alvian sambil menepuk tempat tidur. Alvian sudah tiduran sambil menopang kepalanya,
"Gak mau! Aku masih marah." dingin Alissa lalu membelakangi Alvian. Alissa duduk didepan meja rias dan melepas kuncir rambut hingga rambut panjangnya tergerai. Alvian tersenyum tipis, beranjak dari posisi tidurnya dan memeluk tubuh mungil Alissa dari belakang. Alissa menatap dirinya di kaca dengan Alvian yang berada di belakangnya,
"Ngapain peluk-peluk?"
"Kamu mau apa biar gak marah lagi?"
Alissa terdiam, lalu membalikan badannya masih dalam posisi duduk. Ia memeluk pinggang Alvian, menaruh kepalanya di perut rata Alvian yang tertutup kaos kuning kunyit. Alvian melepas pelukan Alissa. Ia mengangkat tubuh mungil itu untuk dibawanya ke atas kasur dan menutupi tubuhnya dan Alissa dengan selimut.
Alissa menaruh kepala diatas lengan Alvian yang sedang memeluknya dari belakang. Sesekali ia memainkan jemari milik Alvian yang lebih besar dari jemarinya yang lentik,
"Mas ..."
"Dalem, yang."
"Kalau kita nanti punya anak, Mas maunya anak laki-laki atau perempuan?" tanya Alissa,
"Apa aja yang penting anak kita nanti tumbuh dengan sehat, yang." bisik Alvian tepat di telinga Alissa. Bibir wanita itu tersenyum penuh arti.
Beberapa orang berpakaian hitam yang membantu dan mengiringi pemakaman pun satu persatu mulai pulang. Tersisa beberapa orang saja.
Salah satunya seorang pria yang terlihat sedang menangis sembari berlutut di samping makam yang dipenuhi dengan taburan bunga diatasnya.
Pria itu menatap nanar batu nisan bertuliskan nama seseorang yang sangat dicintainya. Ia belum siap kehilangan, bahkan takkan pernah siap bila ditinggal untuk selamanya.
"Ayo pulang. Kita kembali lagi ke rumah sakit." ajak seorang pria yang berdiri di sebelahnya. Si pria yang sedang menangis itu mendongak, menatapnya dengan tatapan terluka,
"Tapi dia ... gue belum siap dia pergi selamanya. Gue masih mau disini." jawabnya lirih yang kembali mengusap air mata. Pria yang berdiri itu pergi duluan saja menuju parkiran mobil depan pemakaman umum.
Sebenarnya Alvian ingin sekali kembali ke rumah sakit. Disana ada Alissa yang sedang berjuang untuk tetap hidup. Keadaannya masih dalam kondisi kritis. Bahkan ia harus kehilangan calon anak yang sedang dikandung istrinya itu.
Menyakitkan memang, tapi setidaknya ia bersyukur kalau nyawa istrinya masih bisa diselamatkan. Lain halnya dengan Adel yang meninggal di perjalanan saat menuju rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVISA 2 [ HIATUS! ]
Romance• Sad romance • Alvian dan Alissa sudah menikah. Mereka kira, pernikahan mereka akan berjalan mulus tanpa suatu masalah apapun. Tapi ternyata, perkiraan mereka salah. Cobaan selalu datang silih berganti menghampiri mereka berdua. Apakah Alvian dan...