1

14 2 4
                                    

        =selamat membaca=
 

 

Hai nama gue milya alsara biasa gue dipanggil milya, sekarang gue lagi didalam kamar sambil natap foto ibu gue yang baru empat hari meninggal, dan sekarang aku tinggal sama papa aku rasanya sepi banget engak ada mama.

Jujur aja nih yah mama gue tuh yang paling dekat banget sama gue itu cuman mama aku doang kalau papa aku sih dia manah pernah dekat sama aku, goming aja engak pernah kalau mau ngomong juga hal-hal yang penting aja baru di omongin, bahkan papa aku kaya engak angap aku ada.

Gue kadang sedih juga karna selama ini gue berusaha buat semaksimal mungkin supaya papa bisa sayang sama gue tapi sayangnya engak semudah itu gue yang sering jadi pelampiasan papa yang lagi marah pukul gue, cacimaki anaknya sendiri padahal gue engak salah apa-apa loh jadi gue agak rubah sifat gue ke papa gue, yang dari mana sifat asli gue yang tomboy bad girl, julid,kasar sama orang, dingin gue berubah menjadi cewe yang manis, lembut, baik,lucu buat bisa bikin papa gue sayang sama gue.

Karna mama gue pernah bilang sebelum mama gue engak ada, "nak mama tau bagaimana agar papa bisa sayang sama kamu... dengan cara kamu harus berubah sifat kamu yang cuek itu jadi cewe yang manis tapi bukan ke papa kamu aja yah ke semua orang" ucap mama gue namanya alisa malesa.

Gue pun menuruti apa yang dikatakan mama gue soalnya cuman mama gue yang tau sifat asli gue bahkan papa aja engak tau sama sekali dan mulai saat itupun gue berubah tapi sayangnya papa gue engak peduli gitu sama perubahan gue yang jadi anak baik, gue cukup sedih ampir nyerah tapi mama gue yang selalau ada buat gue selalu semagatin gue.

Dan sekarang mama gue dah engak ada lagi entah gue bingung ko bisa yah mama bisa meninggal padahal waktu gue pergi ke kemping sehat-sehat aja tapi gue berusaha buat berusaha positif tingking aja.

Tiba-tiba papa gue yang namanya Dino alsara manggil gue dari kamar tamu, "milya kamu kesini sebentar ada hal yang pengen papa omongin sama kamu" gue yang dengar papa  langsung menuju ruang tamu . "Iya ada pah" omong gue yang agak kikuk dikit soalnya papa senyum sama gue jadi kaget dong.

"Papa mau kasih tau kamu kalau papa bakalan nikah lagi" gue kaget dengan perkataan papa masa iya mama yang baru meninggal belum berapa lama udah mau nikah aja, "loh ko gitu sih pa bukanya mama baru meninggal" papa yang tadinya senyum ke gue pun memudar.

"Yah emang kenapa kamu engak mau liat bapa kamu senang hah, mama tiri kamu yang baru juga bakalan sayang sama kamu" gue engak abis pikir sama kejadian hari ini gue kaya mau nangis. "Yah udah kalau papa mau nikah lagi terserah papa".

Gue liat papa gue tersenyum terus dia bilang ke gue lagi, " oke nanti malem kamu dandan yang cantik yah kita bakalan ketemu sama mama baru kamu oke" gue cuman bisa angguk aja.

▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎

Kini gue udah siap-siap mau berangkat ketemu sama calon mama baru. Syle yang gue pake dress warna hitam biasa warna kesukaan gue selain putih.

"Mil kamu udah siap" gue langsung liat ke arah papa yang liat gue dari luar kamar, " udah pa" jawab gue.

"Oke yah udah ayo kita jalan sekarang" ucap papa, gue sih cuman ikut papa ajah.

Didalam mobil cuman ada keheningan bahkan gue juga engak tau mau ngomong apa.

Dan kita berdua pun sampai ke suatu restoran mewah, pas udah masuk ke dalam dan papa gue keluarin kartu vip. Gue sama papa jalan di tempat yang penuh dengan ruangan yang ada nomernya dan gue dapat nomer 133.

Sesampainya di ruangan itu gue sama papa gue masuk dan disana ada seorang wanita yang seumur sama bapa gue dan 3 anak perempuan dan 4 anak laki-laki, "maaf baru dateng udah tunggu lama yah" gue noleh ke arah papa gue yang dimana ko dia bisa ngomong lembut banget sih sama mereka tapi kalau gue sama mama engak pernah sama sekali.

Author pov. 

"Engak ko kita juga baru aja dateng" ucap salah satu wanita namanya laras belasno sambil tersenyum, "eh anak-anak apa kabar kalian" ucap Dino yang buat milya tampak kaget soalnya dia engak percaya bahwa didepannya ini benar papanya yang selalu keliatan dingin tapi ko kalau sama mereka engak.

"Baik om" jawab cowo yang kelihatan hidung yang mancung.

" oh yah ini anak kamu yah kenalain nama tante laras belasno" milya menangapi dengan tersenyum, sedangkan ketujuh anaknya melirik ke arah milya yang buat dia agak malu.

"Oh yah kalian kenalkan ini anak tante" ucap laras lagi sambil menunjuk anak-anaknya.

"Halo nama gue batris, kakak pertama" sambil sedikit tersenyum 

"Nama gue, yosan kakak ke dua"

"Nama gue, bella kakak ke tiga"

"Gue neil, kakak ke empat"

"Nama gue delan, anak ke lima"

"Gue sara, anak ke enam" ucap sara sambil melirik judes ke arah milya.

"Yerla, anak terakhir" milya merasah kenal dengan yerla dan juga sara entah kenapa dia kayanya satu sekolah dengan mereka berdua dulu waktu smp.

"Hai nama gue milya alsara" semuanya anaknya laras menatap milya dengan tatapan tidak suka, walaupun milya tau tapi dia tidak peduli dengan hal itu.

"Oke ngomong-ngomong dua hari lagi kami berdua akan menikah" milya menatap kaget ke arah laras secepat itu kah laras dan juga Dino ayahnya. "Loh ko cepat amat" batin milya

"Jadi nanti batris dan lainnya kalian bisa pangil om Dino sebagai ayah kalian oke" sambung laras. Ketujuh kakak adik itu pun menganguk mengerti perkataan mamanya.

Kini laras menatap ke arah milya yang ikut juga menatapnya, " buat milya kamu bisa pangil saya mama kamu dengan sesuka hati" ucapnya dengan senyum, "Baik" ucap milya dengan nada sopan.

"Walaupun mama gue dah meninggal tapi engak akan ada orang yang bisa ganti dia" batin milya.

  
▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎

Tiga hari sudah berlalu kini dimana hari pertunangan ayah dengan calon ibunya nanti, milya yang masih berada di dalam kamarnya menatap kepada foto dia dengan alisa sang ibu sambil menangis.

"Mil yuk acaranya dah mulai ayo" ucap parah pelayan kepada milya.
Milya pun langsung menghapus air matanya dan berjalan keluar.

Milya pun duduk bersama dengan ke tiga saudara ayahnya.
Milya hanya melihat ayahnya yang tersenyum bahagia dengan istri barunya sedangkan milya masi berpikir apakah ayahnya sudah lama menjalin hubungan dengan wanita yang ia nikahi sekarang.

Ini pertama kalinya melihat ayahnya tersenyum lebar sampai memperlihatkan giginya tapi kenapa ayahnya berbeda dengan dia dan juga ibunya yang selalu bertengkar di dalam rumah dan selalu kasar kepada dia dan ibunya.

Milya pun menetes air matanya dengan segera ia menghapus matanya agar tidak terlihat oleh orang lain. Tapi itu secepat apapun milya menghapus air matanya ada seorang pria yang melihatnya.

"Mil apakah kamu baik-baik saja" ucap seorang pria parubaya itu. Milya menatap kearahnya dan berkata " saya engak apa-apa ko om lio" pria parubaya yang dipanggil lio itu pun adalah kakak kedua dari ayahnya Dino yang cukup dekat dengannya.

▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎
Bersambung


   
Maaf yah kalau ada kata-kata yang emang kurang pas menurut kalian.

             

Milya Alsara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang