Ki Joon berjalan melewati beberapa baris meja dalam sebuah restaurant . langkahnya terhenti ketika melihat sosok sahabat karibnya terlihat menekuk wajahnya. dari balik kacamata Sejin terlihat sedang sibuk membaca sebuah artikel lalu mengusap wajahnya kasar.
"Oh ya, kali ini apa lagi ?". Tanya Ki Joon pelan.
Sejin yang menyadari sahabatnya sudah datang tersenyum menampakkan baris giginya.
"Aku harus mencari asisten baru lagi, lelah sekali memiliki lima anak yang susah di atur". Katanya sambil meraih kopi di atas meja yang sudah mendingin. "Mereka bilang asisten baru itu mencuri sikat gigi dan beberapa alat mandi , kemudian menemukan itu terjual dengan harga fantastis dalam sebuah laman fansite".
"Kau harus mencari asisten seperti yang mereka mau bukan seperti yang kau inginkan". Ki Joon melambaikan tangannya pada seorang pelayan tanpa membuka buku menu yang sudah ada di hadapannya .
"Seperti biasa". kata ki Joon ringan . sambil tersenyum pelayan muda itu berlalu pergi.
"Bagaimana denganmu? ah iya bagaimana kabar keponakanmu? kau tidak pernah menceritakannya. ku dengar sudah dua bulan dia tinggal bersamamu".
Ki Joon melebarkan senyumnya, meski sudah berumur, wajah tampannya masih terlihat segar. "Hee Ae sangat bahagia, aku tidak pernah melihatnya sebahagia ini, dan Jimin mengubah hidup keluargaku lebih berwarna".
Sejin ikut menaikkan sudut bibirnya membentuk lengkungan hangat, "Seandainya Namjoon memiliki sikap semanis Jimin".
"Yak. Bagaimanapun dia anak kandungmu, kenapa kau selalu membedakannya dengan anak orang lain?. syukuri apa yang kau punya Sejin ssi ".
dan Sejin sudah tau perkataan temannya kini tidak bisa dia jawab , dia tahu kata kata selanjutnya yang keluar dari mulutnya akan berdampak kesedihan pada si sahabat.
"Apa kau benar benar butuh asisten? jika Jimin mau apa bisa?". Tanya Ki Joon padan SEjin .
"Tidak tidak!!!". Potong Sejin cepat , "Kau tau kelakuan anak anakku, aku tidak mau memasukkan itik di kandang singa!!".
Ki Joon tertawa keras, dia mengucapkan terimakasih pada pelayan yang membawakan kopinya. Lalu berkata pelan di sela gelak tawanya. "Bagaimana bisa kau menyebut mereka begitu?, ku pikir jika Jimin berada di bawahmu Dia akan baik baik saja. karena kau pun tau aku akan kesusahan di JWP akhir akhir ini. Sangat sulit , aku lebih hawatir jika Jimin bekerja serabutan di restaurant , pulang terlalu malam dan melanjutkan kuliah . anak itu terlalu pekerja keras dan tidak menikmati masa mudanya . setidaknya dia bisa berteman dengan kelima singamu itu".
Ki Joon menghirup kopinya sebentar sebelum meneguknya pelan. "Lagi pula karena Jadwal come back V aku jadi sibuk memikirkan banyak hal".
"Oh , V memutuskan come back?". Tanya Sejin antusias.
"hummh".
Sejin menyimpan handphone dalam saku jasnya, setelah mengetik beberapa pesan karena dia sangat sibuk. "Sayang sekali, jika saja jadwal come back kami juga bisa di percepat , ada kendala pada Jeon Jungkook, kami masih belum bisa membujuknya untuk menyanyikan lagu ballad, jika saja dia seperti V aku yakin".
"yak!! kau membandingkan orang lagi". Kata Ki Joon , "Jungkook tidak mau menyanyi lagu solo dan itu ballad?".
Sejin mengangguk semangat melipat bibirnya ke dalam , "Entahlah , dalam beberapa lagu ballad kami pun hanya Seokjin yang selalu mengambil bagian terlalu banyak, padahal suara jungkook sangat bagus"
"sabarlah". Kata Ki Joon menguatkan , "Jadi apa bisa di pertimbangkan untuk Jiminku? jika dia bekerja denganmu waktunya akan banyak untuk dia bisa melewati masa mudanya. dia juga punya banyak waktu untuk belajar . lagi pula akan repot jika kau harus mencari lagi ".
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beautiful Asisten✅(Jikook)
Fiksi PenggemarBagaimana rasanya menangis tanpa suara? Jimin mampu bertahan sampai akhir bersama luka hati yang masih terpendam . Dia tidak berniat menyembuhkan luka itu , sampai pada akhirnya Jimin yang menyembuhkan luka hati orang lain . Jimin yang lembut dan p...