"Bagaimana?" Ucap Ayumi yang baru datang di gym.
"Belum ketemu, si Miya belum juga kembali." Ucap Aran.
"Haa begitu, akan ku bantu cari juga." Ayumi keluar dari sana, kemudian memasuki banyak ruangan yang ada di dekat gym. Karenta firasatnya bilang begitu, ntah kenapa.
Di gudang, tidak ada. Ruang ekstra melukis, tidak ada. Ruang ganti, tidak ada. Hanya ruangan ini yang menjadi harapan Ayumi.
Ia mendorong knop pintu ruangan itu, namun ternyata terkunci. Ayumi menghela nafas kasar, ia kemudian pergi menjauh dari sana.
"Hei! Ada orang?!" Seru seseorang dari dalam.
"(Name)-chan?!"
"Ah Ayumi?! Syukurlah."
"Kenapa kau bisa ada disana?"
"Ceritanya panjang, yang penting tolong bantu bukakan pintu ini."
"Tunggu sebentar!" Ayumi segera berlari dari san dan menuju gym.
"Ah! Syukurlah masih ada orang." Ucap Ayumi saat membuka pintu gym dengan kasar, disana ternyata masih ada beberapa anak voli yang belum pulang.
"(Name) terkunci di dalam kamar mandi!"
"Eh?! Kenapa bisa?"
"Ceritanya panjang katanya! Cepat bantu!"
"Kita kau pergilah ke ruang guru untuk meminta kunci, aku akan menemani (Name) bersama Ayumi dulu."
"Baiklah." Kita segera pergi dari sana dan disusul oleh Aran dan Ayumi ke arah yang berbeda.
"(Name)! Aku datang membawa Aran dan Kita sedang mengambil kunci!" Teriak Ayumi begitu ia sampai didepan kamar mandi.
"Arigatou Ayumi-san."
"Tunggulah sebentar, kita ada disini menemani mu."
"Eum, doumo arigatou."
"Jadi.... kenapa bisa seperti ini?" Tanya Aran.
"Seseorang- eh beberapa orang sepertinya, mereka memiliki dendam pribadi kepadaku daaan inilah yang mereka lakukan." Ucap (Name) dari balik pintu.
"Kau tau siapa orangnya?"
"Mendengar dari suaranya, kurasa itu Izumi."
"Izumi Ayako?!" Seru Ayumi.
"Yap, itu cuma dugaanku, karena aku tak sempat melihat mukanya."
"Aran, Ayumi."
"Kita!"
Kita berjalan mendekati mereka, di tangannya membawa kunci yang banyak. Ia pun mendekati pintu dan mencari kunci dengan tulisan yang sesuai kamar mandi di depannya.
Cklek
"Yatta! (Name)!" Ayumi langsung membuka pintunya dengan cepat dan masuk kedalam.
"Hati-hati bukanya! Aku terdorong!" Seru (Name) karena Ayumi dengan seenak jidat mendorong pintunya dengan keras, tak ingat bahwa dirinya berada persis di belakang pintu.
"Gomen!Gomen!" Ucap Ayumi sambil menampilkan wajah tanpa dosanya. Ia pun kemudian mengulurkan tangannya, membantu (Name) untuk berdiri.
"Terimakasih banyak kalian semua." Ucap (Name) lalu membungkukkan badannya.
Mata (Name) tiba-tiba melihat badai datang dari kejauhan.
"Memangnya ramalan cuaca hari ini ada badai ya?" Tanyanya sambil menunjuk ke arah depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Triplets - Miya Twins
FanfictionBagaimana jika sebenarnya Miya bersaudara itu tidak kembar dua, tapi kembar tiga! a lil bit OOC, maybe ©Haikyuu milik Furudate Haruichi-sensei ©Sebagian plot rei yang buat