8. Balada di Rumah Jung

195 11 14
                                    

Di ff series seperti ini aku tidak akan kasih tanda kalau ada adegan nc nya.. sengaja biar yang dibaca enggak cuma adegan na ena nya doang...

 sengaja biar yang dibaca enggak cuma adegan na ena nya doang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Melihat istrinya yang sedari pagi semakin bimbang dan bingung dan gelisah karena masalah Haechan, diperparah dengan masalah Jisung yang terlewat tidak sarapan, Jaehyun jadi tidak tega untuk pergi ke kantor. Bagaimana kalau ketika dia pergi ke kantor malah istrinya ini bunuh diri... atau yang lebih parah meminta bercerai darinya.

"Bagaimana ini yeobo...." Taeyong mendadak berteriak dan melompat naik saja keatas pangkuan Jaehyun, "Haechan dan Jisung tidak membalas pesanku sama sekali."

Seharusnya Jaehyun memberikan jawaban yang bijak pada istrinya ini kan. Tapi... kalau dipikir - pikir sudah cukup lama juga mereka tidak melakukan sex, ditambah dengan posisi Taeyong saat ini membuat Jaehyun malah menggerakkan tangannya dan mengelus lembut pada pantat Taeyong.

"Ya!! Yeobo.." bentakan Taeyong membuat Jaehyun akhirnya tersadar.

"Ya kan mereka masih sekolah sayang," kata Jaehyun yang melingkarkan tangannya pada pinggul Taeyong, "Sudah jangan terlalu khawatir, mereka baik - baik saja kok. Jeno juga sudah mengabariku jika dia akan menjemput Haechan dan Jisung jadi tenang saja, mereka sudah aman. Jeno juga akan mengintrogasi Haechan mengenai masalah kemarin itu."

"Tapi... tapi..."

Taeyong terdiam, apalagi ketika bibir Jaehyun menempel lembut pada bibirnya. Tatap mata mereka bertemu, saking khawatirnya pada dua anaknya Taeyong sampai lupa mengagumi jika betapa tampan suaminya ini.

"Sudah jangan terlalu khawatir namanya juga mereka sudah tumbuh menjadi remaja, punya kekasih ya pasti ciuman, pelukan, atau mungkin bablas seperti kita dulu juga melakukan sex sebelum menikah kan... jadi sudah jangan terlalu khawatir," kata Jaehyun.

"Kau bilang begini karena biar cepat dapat jatah saja kan..." Taeyong merasakan penis Jaehyun sudah mengeras dan menyundul - nyundul pada pantatnya.

"Iya.."

Senyuman Taeyong tercipta, suaminya memang terlalu jujur dan memang tidak salah juga. Jadi sebagai istri yang baik Taeyong menggoyangkan pantatnya, menggoda sang suami yang mulai gelisah karena penis sudah mengeras tapi belum mendapatkan jatah.

Dengan cukup kasar, Jaehyun melumat kembali bibir istrinya, menekan bibir tebal itu sembari melesakkan lidahnya masuk kedalam rongga mulut Taeyong. Tangannya tentu saja tidak tinggal diam, menelusup masuk kedalam pakaian Taeyong dan begitu menemukan puting kenyal milik istrinya dia menekan - nekan dan mulai menarik - narik pelan puting milik istrinya itu.

"Enggh.... ahhh..." desahan Taeyong lolos ketika suaminya melepaskan ciuman.

Jaehyun menelusuri leher putih milik Taeyong, menciuminya dengan lembut sampai kemudian dia mengigit lembut dan menghisapnya pelan.

JaeYong's FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang