Kiw aku comeback ada yang kangen...
Yuk langsung aja ke ceritanya
...
Jaemin kembali menginjakkan kakinya di Neo high School setelah beberapa hari dia tidak masuk sekolah. Seperti hari lainnya, dia akan mendapat cibiran entah apalah itu.
Nafas Jaemin tercekat, di hadapannya berdiri Mark dan ketiga temannya. Oh ayolah bahkan Jaemin baru saja sembuh sekarang, tolong biarkan Jaemin merasa tenang sehari saja.
"Woahh~ apa kau sudah berubah jadi pemalas hmm?" Mark menatap Jaemin remeh.
Jaemin diam, dia tidak bermaksud seperti itu. Mana mungkin dia jadi anak pemalas, itu hanya akan membuat Hyungnya semakin membenci dirinya saja.
"Hey kenapa kau diam?" Itu suara Jungwoo.
"Mungkin dia takut Woo," ujar Hendery.
"Ahaha.. kau benar Dery, dia itu terlalu lemah untuk menjadi laki-laki." Ledek Jungwoo.
Mark mencengkram kedua pipi Jaemin membuatnya mendongak dan menatap Mark, "sepertinya wajahmu masih Mulus, mari kita buat lukisan di sini." Mark menatap ketiga sahabatnya dan tersenyum miring.
"Ah kajja, sudah lama aku tidak bermain dengan si sialan ini." Sahut Lucas, dia berjalan mengelilingi tubuh Jaemin sesekali menyentaknya.
Mark mendekati telinga Jaemin, "tunggu tanggal mainnya Na Jaemin." Setelah berbisik seperti itu dia pergi dari sana.
"Huft..." Jaemin bernafas lega, tapi tidak untuk di hari-hari berikutnya.
Dia kembali melangkahkan kakinya menuju di mana kelasnya berada, "JAEMIN/NANA."
Jaemin menoleh dan melihat Renjun dengan Jeno berlari menghampirinya, "uhh astaga... Apa kau baik-baik saja Nana? Kau kemana saja?" Tanya Jeno khawatir.
Jaemin diam, apakah harus? Dan pada akhirnya...
Jaemin menggeleng, "aku baik-baik saja hanya saja saat itu sedang sibuk saja." Elaknya.
"Sampai kapan kau akan tegar seperti ini Na."
.
.
.
"Ck! Kau ini laki-laki atau perempuan hah?!" Sentak Lisa."Dia laki-laki Lisa, tapi dia sangat lemah. Bahkan dia tidak akan bisa melawan kita." Sahut Jennie.
"Ma--maafkan a...aku Sunbae." Ujar Jaemin.
"Lemah!" Jisoo menunjuk dada kiri Jaemin dengan jari telunjuknya. "Kau laki-laki terlemah yang pernah aku temui."
Jaemin berfikir, apakah dirinya nampak begitu lemah?
"Ada apa ini?"
Mereka semua menoleh ke arah suara, di sana berdiri Jeno dan Renjun dengan pandangan datarnya. "J..Jeno?"
"Aku tanya ada apa?" Tanya Jeno sekali lagi dengan raut datarnya.
"Dia," Lisa menunjuk Jaemin. "Dia menumpahkan minumanku." Elaknya.
Bohong! Itu bohong.
"Ani~ aku tidak sengaja." Bela Jaemin, dia takut Jeno akan memarahinya atau apapun itu dia takut.
"Aku tau Jaemin seperti apa, dan dia tidak mungkin seperti itu." Ujar Renjun dan menarik lengan Jaemin menjauh dari sana.
Lisa berdecak kesal, kenapa masih ada yang mau membantunya?
Renjun membawa Jaemin ke taman belakang sekolah, di sana cukup sepi dan tempatnya pun sejuk karena banyak pepohonan.
Siswa juga jarang ke taman belakang, kecuali jika mereka ada tugas kelompok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hug Me! | Na Jaemin✓
Fiksi Umum[Completed: Follow dulu sebelum baca!] . . Jika Jaemin dapat memilih alur hidupnya maka dia akan memilih untuk tidak hadir di dunia. Bahkan orang lain tidak pernah tau bagaimana lelahnya Na Jaemin hidup sendiri di antara keluarganya. Hanya untuk men...