Warning!!
Chapter kali ini mengandung unsur kekerasan yang sadis, bagi yang kurang nyaman saat membaca bisa skip.
*****
Pagi hari.
Mansion Antonio.Di sebuah mansion yang terlihat begitu besar dan mewah, bangunan itu bewarna putih dengan banyak tanaman yang mengelilinginya, lalu seorang wanita tua sedang berjalan masuk sambil membawa barang belanjaannya.
Ia membeli beberapa daging dan sayuran, suasana mansion itu sangat sepi seperti rumah kosong tak berpenghuni. Wanita tua itu melewati sebuah lorong luas yang begitu panjang dengan lantai yang menggunakan marmer mewah, pahatan di dinding serta lukisan yang berada di atas langit-langitnya membuat mansion ini seperti berada di kerajaan.
Ia berhenti tepat di depan pintu bewarna hitam dengan ukuran yang besar,begitu masuk ke sana ia dikejutkan oleh seorang pria yang mengenakan topeng dan sedang duduk santai di ruang makan. Pria itu melemparkan sebuah pisau kearahnya, wanita itu pun segera menghindar dengan cepat yang membuat pisau itu memecahkan sebuah guci yang berada disana.
Suara guci yang pecah itu mengundang kedatangan seorang laki-laki berambut pirang dengan bekas sayatan di dagu kirinya.
"Pembuat onar rupanya sudah datang ya, selamat datang kembali Luke" Ucap Hugo.
"Maaf ya Emma, aku hanya sedang bosan menunggu Antonio" Ucap luke.
Emma meletakkan belanjaannya di meja lalu mulai membersihkan pecahan guci itu dengan hati-hati. Lalu terdengar langkah kaki yang sangat keras menggema, suara langkah kaki itu menuju kemari. Muncul lah dua orang laki-laki bertubuh tinggi dengan aura yang sama kini menatap kehadiran Luke dengan tajam.
Mereka adalah Antonio dan Victor.
"Ya ampun, kita sudah lama tidak bertemu tapi kenapa tatapan Victor sangat tajam kepada ku?" Ucap Luke
Luke berjalan perlahan ke arah Victor, lalu ia membelai rambutnya dan menyentuh anting berbentuk salib yang berada di telinga kanannya. Victor langsung menepis tangannya lalu memberikan sorot mata yang tajam.
"Kau masih saja memakai anting ini, apa ini barang yang bergitu berharga?" Ucap Luke.
"Hentikan ocehan mu Luke! Aku ingin melihat perkembangan desa ini, Victor dan Hugo akan ikut dengan ku sedangkan kau Luke, lanjutkan saja misi mu dan beri aku informasi" Ucap Antonio.
Antonio bergegas menaiki kereta kudanya dan melihat perkembangan kota yang telah ia rawat.
*****
Bar Oliver.
Mereka sampai di sebuah bar yang cukup populer disana yang bernama Oliver yang mengartikan tentang pohon zaitun yang menjadi simbol kemakmuran. Semua orang yang berada di luar bar itu seketika membungkuk saat Antonio dan yang lainnya turun dari kereta kudanya.
Antonio memasuki bar itu, meskipun siang hari bar itu masih saja ramai pengunjung. Semua orang yang berada disana mulai menyadari keberadaan Antonio, mereka semua membungkuk dan memberikannya jalan. Seorang laki-laki berjalan kearahnya lalu membungkuk juga.
"Sebuah keberuntungan bisa bertemu dengan anda tuan, ada perlu apa anda sampai repot-repot kemari?"
"Aku hanya berkeliling melihat bagaimana bisnis ku berjalan" Jawab Antonio.
Seorang wanita berjalan membawakan sebuah kotak kecil lalu ia menawarkannya pada Victor, saat dibuka ternyata itu adalah sekotak kokain.
"Berikan itu padaku nona, Victor tidak akan menyentuh barang seperti itu" Ucap Hugo yang tersenyum kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Isabella
Mystery / ThrillerBerlatar belakang di Inggris tahun 1870, Sebuah keluarga bangsawan terpandang bernama Baker yang di kagumi semua orang, kehidupan yang harmonis pun harus lenyap ketika keluarga tersebut mengalami kecelakaan dan hanya menyisakan kedua anaknya yaitu A...