Happy Reading !
.
.
.NARA memandangi sebuah ponsel berlogo apel gigit itu dengan bimbang. Tadi pas jalan jalan di Mall, Fany membelikan nya ponsel, beserta simcard tentunya. Masalahnya, Nara tidak mengerti cara memasukan simcard ke dalam ponselnya. Dia juga masih bingung cara memakai ponsel baru nya ini, berbeda saat dulu ia memakai android, jadi wajar agak norak.
"Duh, ini gimana sih ?", Gerutu Nara.
Dari pada rusak di otak atik gak jelas, mending Nara meminta bantuan kakak nya saja. Dia pun bangkit, lalu keluar dan menuju kamar kakak termuda nya, Saga.
Saat sampai di kamar Saga, dia pun mengetuk pintu kamar itu terlebih dahulu. Semoga saja kakak nya itu sudah tidak marah padanya.
Beberapa saat kemudian muncul lah Saga dengan hanya memakai celana boxer selutut tanpa atasan, membuat Nara reflek berbalik dan menutup matanya.
"Kakak kenapa gak pake baju sih ?!" Pekik Nara.
Saga yang kaget pun mengambil baju dan cepat memakai nya. "Aduh, maaf dek. Tadi kirain Bunda yang kesini", Ucap nya. "Kakak udah pake baju nih dek"
Nara membuka matanya, dan berbalik menghadap Saga. Nara menghela nafas lega ketika melihat Saga yang sudah memakai kaos berwarna nevy. Demi apa pun ! Nara tadi terkejut ketika melihat Saga tadi, sangat menly. Apalagi tadi ia tidak sengaja melihat roti sobek milik Saga. Biar bagaimana pun, Nara tetap perempuan normal biasanya, siapa yang tidak keget melihat roti sobek milik lelaki walaupun itu kakak kandung nya sendiri ? Apalgi Nara tidak terbiasa dan baru pertama kali liat begituan. Eh tunggu, ini kenapa jadi bahas roti sobek milik Saga ? Kan Nara jadi malu sendiri.
"Ada apa ke kamar kakak dek ? Butuh sesuatu ?", Pertanyan Saga membuyar kan lamunan Nara.
Nara menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal. "Tadi Nara di beliin ponsel sama Bunda", Ucapnya sembari meperlihatkan ponselnya di tangan kanan nya ke Saga, "Tapi Nara gak tau cara masukin ini nya. Kata Bunda suruh minta tolong kakak buat masukin" Sambung Nara memberikan sebuah simcard di tangan kirinya.
Saga terkekeh gemas. Dia pun mengacak acak pun puncak kepala Nara. "Yaudah Ayo masuk", Saga menarik tangan Nara untuk masuk ke kamar nya.
Nara terpana ketika memasuki kamar Saga. Kamar ini bernuansa putih dan biru.
"Mana hp nya dek ?", Nara menoleh kepada Saga yang sudah duduk di salah satu sofa. Nara pun menghampiri nya dan memberikan ponsel serta simcard nya. Sambil menunggu Saga yang sedang mengotak atik ponsel barunya, Nara melihat lihat isi kamar Kakak termudanya itu. Kamar ini terjaga rapi, tidak pada kamar lelaki biasanya yang berantakan.
"Nih Dek, Udah kakak pasang. Kamu bisa kan make nya ?". Nara mengangguk membalas ucapan Saga. Kini ia sedang membuka ponselnya.
"Itu tadi udak kakak masukin nomer keluarga kita. Jadi kalo ada apa apa kamu tinggal telphone yaa. Dan jangan nyimpan nomer yang gak di kenal. Okay ?", Pesan Saga.
Nara mengangguk patuh. "Okay kak. Makasih yaa" Ucap Nara sembari tersenyum.
***
Nara memandang dirinya di depan cermin. Setelah seminggu ia tinggal di rumah ini, akhirnya Hari ini dia akan sekolah. Senyuman manis sedari tadi tidak hilang dari wajah cantik nya.
Rambut panjang nya ia gerai indah dengan jepitan di sisi kiri nya. Nara mengambil tas berwarna biru laut nya lalu pergi ke bawah untuk sarapan.
"Selamat pagii !" Sapa Nara dengan ceria saat sampai di meja makan. Seluruh keluarga menatap dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queenara (Posesif Brother)
General FictionUpdate sesuai mood .. Setelah kematian Ibu nya, Nara bingung tiba tiba ada sebuah keluarga yang mengaku diri nya sebagai anak bungsu mereka yang hilang. Mereka menjemput diri nya dan berkata jika mereka adalah keluarga kandung nya. Selama ini, Nara...