"Tidak bisa!"
Jin berjalan kearah Sehun serta Jiyeon, pria itu masih dengan sikap tenangnya menarik tubuh Jiyeon untuk menjauh dari Sehun. "Maaf, tapi Jiyeon tidak akan kemanapun. Dia akan selalu bersamaku"Sehun mendengus, memainkan lidahnya "terserah, aku muak melihat kalian," lantas dirinya meninggalkan Jin serta Jiyeon.
Jin menarik sudut bibirnya, matanya masih terfokus pada Sehun yang mulai menjauh, "kau tak apa?," Jin menyentuh rambut Jiyeon dan merapihkanya, " Maaf, tak seharusnya aku berkata seperti itu"
Jiyeon menggeleng sembari menghilangkan keterkejutannya atas reaksi Sehun yang cukup berlebihan baginya, "kau tak salah, Sehunlah yang seharusnya menjaga sikap"
Kembali Jin tersenyum, "kajja, kita masuk. Aku membelikan pakaian untukmu, aku akan mengantarmu"
Seperti biasa Jin benar-benar mengantarkannya kerumahnya, Jiyeon masih memainkan ponselnya enggan turun.
"Kau merasa bersalah pada Sehun"Sontak Jiyeon menoleh, gadis itu bergumam jika itu tak seharusnya terjadi.
"Sehun masih menemui gadis itu bukan?"Kali ini Jiyeon begitu terkejut, berbalas tatap dengan Jin. Laki-laki itu teramat tenang meraih jemari Jiyeon untuk digenggamnya.
"Aku tak mempermasalahkan hubungan kalian, hanya jika Sehun bertindak sperti itu aku tak bisa membiarkanya. Dia berkencan dengan mu tapi.. mina lah yang menjadi prioritasnya - "
"Oppa, itu tidak benar" sela Jiyeon.
Jin terkekeh kecil melepaskan jari Jiyeon dari genggamannya, "aku tahu dia selalu membawamu untuk menemui Mina, melupakan janjinya padamu karena Mina. Itu benar bukan?"
"Kau menguntitku?"
"Tidak," Jin menghela nafasnya, "masuklah, aku harus segera pergi"
Jiyeon tak berkutik lagi, ketika didapatinya pandangan Jin yang mendingin padanya, hanya mengangguk dan mulai membuka pintu, kemudian tanpa sepatah katapun lagi Jin melajukan mobilnya hanya diiringi senyuman kecil tak seperti biasanya.
"Oppa..."
***
"Hay Nona muda Park" Krystal mengapit lengan Jiyeon, keduanya jalan berdampingan. "Tampaknya harimu sedikit kacau pagi ini" Krystal kemudian berdecak dan ngamati jemarinya memeriksa kukunya, "Kemarin aku menyukai warnanya, kupikir aku bosan sekarang" Krystal menampilkan sederet giginya pada Jiyeon.Nyaris tak tersenyum Jiyeon tak menanggapi sahabatnya itu, justru kalimat terakhir menjadi berputar dikapalanya seolah tengah berlarian dengan bebas. Dan jelas jika yang di maksud oleh Krystal bukanlah tentang warna pada kuku kukunya.
.
.
.
Suasana meja berubah menjadi canggung ketika Sehun datang, mengambil tempat tepat disamping Krysta berhadapan langsung dengan Jiyeon yang duduk bersebalahan dengn Jin.Jiyeon sempat menghela nafasnya, kemudian semakin menyibukan diri dengan menu makan siangnya, sedang jin masih duduk tenang tak terganggu sedikitkun dengan kedatangan Sehun.
PROK suara tepukan tangan Krystal mendadak
"Minggu depan kita libur musim panas bagaimana kita berlibur saja"Krystal merotasi bola matanya ketika tak kendapatkan respon dari siapapun, sedang Hongbin memberikan ekpresi ketidak tahuannya mengenai kecanggungan ini.
"Aku ikut jika Jiyeon ikut"
Setelah beberapa saat Jin membuka suaranya, menarik atensi Sehun. Ada pancaran ketidak sukaan dari kedua mata Sehun, lantas Sehun kembali menatap Jiyeon."Aku sudah memiliki rencana, Jiyeon tidak perlu ikut"
Jiyeon menatap Sehun seketika, apa yang ada dipikirannya kali ini adalah jika Sehun sudah mengatur rencana untuk pergi dengan Mina dan pasti berakhir dengan menjadikannya alasan kepada ibunya.