Bagi yang belum follow, follow dulu yuk!
aniday_ udah? Tengkiu!
Jangan lupa votenya ya! Makasih![Sepertinya, Rindu]
Apa yang kamu harapan selain kebahagiaan?
.
Tepat dua hari setelah pernikahannya dengan Alvian, Diana masih bisa mengingat dengan jelas bagaimana tetangganya dengan histeris menceritakan perceraiannya dengan suaminya ketika ia sedang menunggu Alvian untuk menjemputnya dari apartemennya.
[Flashback On]
"Gue gak bisa! Dia beneran infertil¹ dan gue gak mungkin pertahanin hubungan gue sama Rai," ucap si wanita dengan rambut pirang sambil terisak-isak. Sementara temannya yang berambut kemerahan hanya menepuk-nepuk pundak si rambut pirang.
"Tapi lo cinta sama Rai, 'kan? Dia aja bisa nerima kekurangan lo, masa lo-nya enggak?"
Diana terkekeh dalam hati. How cliche.
"Lo gak tahu, Je! Gue mungkin secinta itu sama Rai, tapi gue gak bisa terima kenyataan kalau dia infertil. Gimana pun ceritanya, gue masih pengen punya keluarga. Gue masih pengen punya anak. Gue masih pengen dipanggil mama sama anak gue."
Sekarang area parkir apartemennya memang sepi sehingga percakapan dua orang wanita itu bisa di dengarnya dengan baik selagi menunggu Alvian untuk mengajaknya makan malam.
Temannya yang berambut kemerahan itu memeluk temannya dan berkata, "sekarang udah ada bayi tabung, Le. Lo juga bisa adopsi, 'kan?"
Si wanita pirang itu menggeleng, "Dia yang gak bisa, Je! Gue juga gak bisa bayi tabung gara-gara dia! Lima tahun pernikahan gue sia-sia gara-gara dia!"
Diana mengecek ponselnya berkali-kali untuk memastikan bahwa tidak ada panggilan Alvian yang dilewatkannya. Ia juga tidak ingin berlama-lama mendengarkan curhatan yang seharusnya tidak ingin ia dengar.
"Tapi lo cinta kan sama Rai?" tanya si rambut merah.
"Cinta gak bisa bikin lo bahagia, Je! Lo belum paham masalah gue. Rai infertil dan harapan gue ... Semuanya hancur! Lima tahun, Je. Lima tahun pernikahan gue gak berarti! Gue nyesel! Gue nyesel, Je!"
Lagi, tangis wanita berambut pirang itu semakin terasa menyakitkan. Tangisannya menggambarkan betapa terlukanya dirinya.
"Terus lo mau gimana, Le? Lo mau cerai sama Rai? Lo mau hancurin pernikahan lo? Lo bakal ngelupain lima tahun pernikahan lo hanya karna itu?"
Hanya karena. Diana yang mendengar itu saja sudah sangat kesal. Jika dia menjadi wanita si rambut pirang, dirinya mungkin sudah gila sekarang.
"Hanya?! Hanya lo bilang? Lo gak tahu gimana marahnya mama gue, Je! Mama gue udah tua tapi gue gak bisa ngasi cucu. Gue pengen jadi ibu, Je. Gue pengen banget! Tapi gara-gara Rai! Gue gak bisa wujudin mimpi gue!"
Tiba-tiba Alvian meneleponnya. "Aku udah di depan. Kamu bisa jalan dikit ke gerbang, gak? Soalnya mutarnya ribet kalo diparkiran," ucap Alvian dari teleponnya.
Diana mengangguk sambil meninggalkan dua wanita yang sedang bercerita itu.
Samar-samar ia masih bisa mendengar, "Gue nyesel, Je. Gue nyesel ...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepertinya Rindu
ChickLit| Chicklit Romance | Selesai | Kalau saling mencintai saja sudah cukup untuk memberikan kebahagiaan, semuanya akan terasa mudah. Diana memutuskan untuk bercerai dengan suaminya, Alvian karena dirinya terlalu sibuk bekerja dan ingin mengejar karirnya...