08 08 21 - 22.10
◦
◦
◦
◦
◦
◦
◦
Memiliki pacar good looking sering kali menjadi masalah bagi kebanyakan wanita.
Bahkan ketika kau bersamanya, kau akan mendapat berbagai masalah. Mulai dari dikejar anggota agensi besar, para wanita yang sudah melihat kau berjalan bersama pacaramu, kadang ibu-ibu bergerombol yang tak sengaja lewatpun menjadikan pacarmu sasaran.
Dan yang lucu adalah, kau malah dibandingkan dengan pacarmu.
'Cowoknya ganteng kok ceweknya kaya gitu?' pfft, kalau saja pacarmu tidak ada disana saat itu, mungkin ibu-ibu itu sudah ada diatas atap rumah mereka.Itu juga bagian dari keseharian seorang Hoshino (y/n). Pacar yang sempurna, tinggi semampai, wajah tampan nan rupawan, kekayaan yang berkecukupan untuk umurnya, cerdas pula. Bonus pandai bertarung. Sungguh, nikmat Tuhan mana yang kau dustakan?
Bahkan jika mungkin, kau bisa mendapat satu paket dengan adik lelakinya.
Haitani Ran. Semua deskripsinya sudah ada diatas sana. Ia sebenarnya adalah pria yang suka menggoda wanita, asal tidak ketahuan (y/n) saja. Namun jangan salah, ia adalah tipikal pria yang cukup setia. Mungkin.
Kesehariannya bersama (y/n) hanya seputar belajar bersama, kencan dan diganggu wanita lain. Hari inipun begitu. Mereka berdua tengah berjalan dengan lenggangnya diantara kerumunan manusia. Sesekali mata mereka tertuju ke bangunan yang nampak menjulang di langit malam. Begitu pula dengan orang disana.
Perpaduan antara pria tampan dan gadis cantik adalah persatuan yang sempurna. Yang satu memiliki mata sayu tajam, dengan rambut dua warna serta jas yang sedikit berantakan. Yang satu lagi memiliki mata lebar namun juga tajam, dengan gaun diatas lutut serta rambut panjang sepunggung yang bergerak kekanan dan kiri mengikuti pemiliknya.
Tangan Ran yang panjang melingkar dipinggang gadisnya, seolah mengatakan pada dunia bahwa Hoshino (y/n) hanyalah miliknya seorang. Sementara tangan Ran dipinggang (y/n), kepala gadis itu ia sandarkan dibahu kekasihnya, mencari tempat nyaman karena dirinya mulai lelah berjalan menyusuri taman yang penuh lampu terang.
"Kau mau pulang sekarang?" Suaranya yang lembut namun cenderung mengintimidasi itu memecah keheningan diantara mereka.
(y/n) menghela napas panjang, membuat Ran mengalihkan perhatiannya menjadi 100% pada gadis itu.
"Kau baik-baik saja, sayang?" Tanyanya lagi.
"Tidak." Balas (y/n) singkat.
Ran memilih untuk mendudukkan keduanya disalah satu bangku taman. Keduanya duduk tanpa (y/n) melepaskan kepalanya dari bau Ran. Baginya, tubuh jangkung kekasihnya adalah sandaran yang sangat pas untuk menenangkan diri.
Namun aksi bersandar itu harus terhenti karena Ran mendadak berdiri. Ia berdiri dihadapan kekasihnya. Satu tangannya terjulur pelan untuk mengusap lembut rambut panjang nan lembut itu. "Kau ingin sesuatu?"
Tangan Ran kini turun, mengusap dan membelai pipi (y/n) yang chubby. Kekasihnya itu nampak sangat manis dan kecil ditangannya. Ia berjongkok dan menatap wajah (y/n) yang entah kenapa mendadak lesu. "Sayang?"
"Berhenti memanggilku seperti itu. Bisa-bisa aku mati karena jantungku berdetak terlalu kencang." Ujar (y/n) disusul oleh tawa renyah dari Ran.
"Baiklah maafkan aku. Jadi, sekarang kau kenapa, hm?" Tanya Ran lembut. Ia sudah banyak mengetahui sifat perempuan yang notabenenya moodswing.