Info: Cast nya diganti ya, jadi silahkan diliat ulang!^^
Happy reading!
"Shena!"
Merasa ada yang memanggilnya, Shena menoleh dan mendapati sahabatnya berlari kearahnya. "Eh Chelsea, kenapa?" Tanyanya saat gadis itu sudah mensejajarkan langkah dan merangkul bahunya.
"Tugas Inggris minggu lalu udah?" Chelsea bertanya sembari keduanya memasuki kelas mereka dan duduk di bangku baris kedua dekat pintu masuk.
Shena mengendus-endus kearah Chelsea dan menyipitkan mata melihat pada sahabatnya itu. "Hm bau-bau nya ada yang mau nyontek nih," ucapnya.
Gadis bermata hitam pekat disebelahnya itu tertawa kecil. "Hehe.. lo kan tau gue gak bisa sama yang namanya BAHASA INGGRIS jadi, gue liat ya?" Pintanya menekan kata 'bahasa inggris'.
"Ck kebiasaan, ambil aja di tas." Shena berdecak seraya memutar bola matanya malas.
Sahabatnya ini memang selalu saja tidak mengerjakan tugas Bahasa Inggris, katanya otaknya sulit untuk mencerna dan memahami pelajaran satu ini.
Tapi jangan salah, Chelsea gak sebodoh itu kok, dia memang hanya lemah di mata pelajaran Bahasa Inggris saja, selebihnya ia cukup pandai terutama pelajaran matematika.
"Huhu maaciw cena kuuu!" Chelsea menubruk tubuh Shena memeluknya erat.
"Chel lepas, sesek anjir!"
"Hehe sorry."
Chelsea pun langsung saja menyalin jawaban milik sahabatnya itu. Tak lama setelah ia selesai guru pun datang dan memulai pembelajaran.
Kringgggg... Kringggg..
(bunyi bel nya ya)Tak terasa bel pulang sudah berdering nyaring membuat guru yang sedang mengajar menyudahi pembelajarannya dan siswa dibolehkan pulang setelah berdoa dan piket kelas.
"She gue duluan ya udah dijemput, bye!" Chelsea pamit sambil melambaikan tangannya pada Shena.
Shena mengunci pintu kelas terlebih dahulu, lalu naik ke atas bangku yang memang disediakan di depan kelas dan menaruh kuncinya di sela-sela ventilasi. Kemudian setelahnya ia berjalan di koridor menuju gerbang sekolah. Saat ia hendak berbelok tak sengaja menabrak seseorang.
Shena mundur beberapa langkah sambil memegang dahinya yang berdenyut sakit karena terbentur dada bidang pria dihadapannya itu.
"Eh sorry, gue buru-buru jadi gak liat," ucap lelaki yang menabraknya itu.
Shena tersenyum menatap cowok dihadapannya. "Santai, gue gapapa," ucapnya.
"Tapi jidat lo agak merah, beneran gapapa?" Dia menunjuk dahi Shena yang sedikit memerah.
"Gapapa kok, nyeri dikit doang,"
"Em.. Lo balik dijemput?"
"Gue naik bus, kenapa?"
"Oke tungguin bentar, lo jangan kemana-mana."
Belum sempat menjawab, cowok itu sudah berlari membuat dirinya bingung. Sekarang ia harus menunggu atau memilih untuk pulang saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melawan Restu✓
Teen Fiction[Slow update] Ketika takdir tak berpihak pada kita, usaha apapun yang dilakukan akan percuma. - Start: 14 Juli 2021 End : - _ Follow Ig: fllwr_ ©Copyright by akumita_ HAPPY READING!