Airil & Zavier • 1

1 0 0
                                    

Kapan ku kan menemukanmu
Jika kau tahu, menunggu itu membosankan
Wahai jodoh kapan kau datang?
Aku ingin jalan jalan

Dari Airil

"Hayo, nulis apaan?" Ucap Aira sambil menepuk bahu Airil dan membuatnya terkejut. Dengan gerakan cepat Airil langsung menutup diarynya dan langsung menyimpannya kembali ke laci meja belajarnya.

"Ga sopan Aira" Ucap Airin sambil menatap Aira tajam.

"Eitss, itu bola mata keluar nanti" Ledek Aira.

"Apasih, ga lucu deh" Kesal Airil pada Aira, karena sudah sembarang masuk ke kamarnya tanpa izin.

"Yok berangkat" Ajak Aira, Airil yang masih kesal berdiri dan membawa tasnya keluar kamar diikuti oleh Aira.

"Bunda Airil berangkat dulu ya, Assalamualaikum" Ucap Airil sambil mencium tangan bundanya, di ikuti oleh Aira.

"Titip Airil ya Ra," Pesan Bunda pada Aira.

"Siap tante" Ucap Aira sembari memberi hormat seperti pasukan tentara.

Jalanan sudah begitu ramai padahal waktu masih menunjukkan pukul 06.15 WIB. Mungkin karena hari ini hari senin, jadi banyak yang berangkat pagi agar tidak mendapat hukuman karena terlambat upacara.

"Ril, masih kesel?" Tanya Aira pada Airil saat sudah di depan gerbang sekolah. Airil hanya melihat Aira sekilas lalu kembali menatap depan. Sedangkan Aira menghembuskan napas kasar, mencoba sabar menghadapi sikap sahabatnya yang sangat mudah kesal terhadap apapun.

Airil Amalthea

Gadis berusia 18 tahun yang memasuki bangku sekolah kelas 12 SMA. Anak semata wayang dari Amalthea dan Zada. Memiliki hobi menulis apa yang menjadi pikirannya. Memiliki sahabat yang bernama Aira.

Aira Zahiya

Umur yang sama dengan Airin sahabatnya. Tak beda jauh dengan Airin, Aira juga siswa kelas 12, hanya saja berbeda kelas dengan Airin. Hobinya bermain basket dan beladiri. Anak kedua dari pasangan Devia dan Fero.

"Ril, kantin yuk" Ajak Aira yang menghampiri Airil saat jam istirahat. Airin hanya mengangguk sebagai jawaban, lalu berdiri dan melangkah meninggalkan kelas menuju kantin. Lagi lagi Aira di tinggalkan.

"Eh, mau kemana?" Tanya Airil yang tiba tiba di tarik oleh Aira.

"Gak jadi ke kantin" Ucap Aira kesal.

"Duduk" perintah Aira. Airil menurut dan duduk di bangku taman sekolah. Aira ikut duduk di sebalah Airin dan menghadap ke Airin sambil memandang Airil dengan tatapan tajam.

"Kamu marah? Kesel? Gara gara tadi pagi?" Tanya Aira pada Airil. Airil hanya menoleh dan menggelengkan kepala.

"Jawab Ril, bukan geleng kepala" Marah Aira

"Engga Ra" jawab Airil sambil menatap Aira

"Lalu kenapa? Kamu diemin aku dari pagi sampe siang lho Ril, aku mikir aku salah apa? Iya aku tau aku salah, udah nyelonong masuk ke kamar kamu, tapi gak biasanya kamu kek gini, paling juga ngomel doang. Coba jelasin salahku dimana? Liat catatan diarymu? Kan udah biasa. Lagian kamu juga gak pernah mempermasalahkan soal itu lho Ril." Kesal Aira pada Airil.

"Bukan itu Ra" jawab Airil.

"Trus apa Ril? Jawab jangan diem aja"

"Huft, kapan ya Ra bisa kaya mereka" ucap Airil sambil menunjuk pada  dua manusia yang sedang menyuapi satu sama lain. Seketika Aira menepuk jidatnya.

"Astaga Ril, cuma karna kamu jomblo, kamu sampe kesel gini ke aku?" Tanya Aira tak percaya dan Airin hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Nih coba liat mereka. Mesra banget ga sih Ra? Kan pengin Ra" Ucap Airin. Aira menyentuk dahi Airil, megecek apakah sahabatnya itu demam atau tidak, kenapa ngelanturnya jauh banget.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 19, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Airil & ZavierTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang