SPECIAL PART I

8.3K 677 54
                                    

Suara gema penonton mengisi tribun tersebut menyemangati tim favorit mereka. Saat ini mereka menonton pertandingan basket. Meski satu sekolah, tapi dua tim tersebut saling melawan. Antara senior dan junior.

Sosok Orion yang menjadi kapten di timnya menggiring bola basket. Melakukan dribbel. Menghindari setiap anggota tim lawan yang ingin merebut bola basket tersebut.

Para cheerleader pun yang berasal dari kelas junior menyemangati Orion. Sosok yang populer di sekolah. Si ganteng yang manis. Apalagi anak seorang pemilik TravelSan serta LeGo.

"Go Rion! Go Rion! Semangat!!"

Di antara gadis-gadis berpakaian cheerleaders tersebut, sosok Juliet yang paling semangat. Gadis semampai pemilik lesung pipi.

Tanpa Juliet sadari ada tatapan tajam yang mengintai.

Megumi yang berdiri tidak jauh dari sekumpulan cheerleader tersebut. Bergaya genit menyemangati para pemain basket.

Membuang lolipopnya yang masih utuh, ia mengikat tinggi rambutnya. Merasa begitu gerah berada di sini. Kalau saja bukan untuk menonton Orion, ia ogah berada di kumpulan anak alay yang berteriak histeris. Seperti orang kesurupan saja.

Lalu tatapan tajamnya tertuju pada sosok Aurora.

Damn! Kenapa temannya itu juga seperti mereka, bagai alay yang berteriak? Gadis hitam manis itu malah membawa kertas karton berwarna putih yang bertuliskan.

FIGHTING BANG RION!!!

Rasanya Megumi ingin merobek kertas tersebut dan menarik Aurora untuk duduk kembali.

"Aaaa!! Rion keren banget!!" Sekali lagi teriakan Juliet menggema saat Orion memasukkan bola ke dalam ring. Kini tim junior mencetak satu poin lagi. Unggul dari tim senior.

"Apa tenggerokan Juliet gak sakit teriak seperti itu?" Megumi menoleh pada sosok temannya yang lain. Gadis cantik nan anggun tersebut. Penampilannya masih saja rapi meski hari sudah sore. Tidak seperti penampilannya. Baju seragam yang telah ia ikat ujungnya hingga menampilkan pusarnya. Serta dua kancing teratas di lepas. Rambutnya yang hanya diikat asal sehingga anak-anak rambutnya menjuntai turun.

"Gue sumpahin tuh anak suaranya hilang!" desis Megumi lalu merebut minuman Freya. Meneguknya hingga habis.

"Gumi, aku beliin kamu juga tau." Freya merengut kesal, terpaksa ia membuka minuman baru. Mengambilnya dari dalam kresek.

"Citra, sama Kalea mana?" tanya Megumi mencari dua temannya yang lain.

"Citra masih nemenin Kalea di toilet. Kayaknya Kalea kena sakit perut deh," jawab Freya lalu mengukir senyum pada Aurora yang menghampiri mereka.

"Capek banget!" keluh Aurora, meraih botol minuman dingin dari tangan Freya. "Makasih Freya."

Freya mengerjap lambat, padahal itu minumannya. Dengan malas, ia kembali mengambil yang baru dari dalam kresek. Membuka segelnya. Lalu tutupnya. Hendak meneguknya, tapi ada lagi yang merampasnya.

Citra yang kini berdiri di hadapannya meneguk minuman tersebut hingga tersisa setengah.

Untung Freya anaknya sabar...

Maka sebelum Kalea merebut minuman dari tangannya, ia pun menawarkan pada gadis itu yang duduk lemas di sebelah Megumi. Tapi, di gelengi. Hendak meneguk lagi, tapi untuk kesekian kalinya minumannya di rebut.

Dan yang merebutnya memasang wajah tidak bersalah.

Aurora meneguk minuman baru tersebut. Lalu menyengir. "Gue haus banget."

Love Makes HappyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang