" Aku ingin mencintaimu lebih lama dari selamanya."
Adam Clair begitu tampan dengan setelan tuxedo hitam yang dikenakan, ia terlihat fokus menatap layar komputer di depannya. Sesekali ia juga membuka ponselnya.
Adam teringat sesuatu, lalu ia membuka laci di bawah meja kerjanya, ia menatap kotak berwarna hitam dengan ikatan pita berwarna merah tua. Adam menyiapkan kotak tersebut untuk Saphira.
" Hai Adam ! Selamat pagi." Sapa Miko dengan senyum menawannya.
Tentu saja Adam kaget melihat Miko yang entah kapan masuk tanpa permisi.
"Hai Miko ! Selamat pagi." Adam langsung memasukkan kembali kotak hitam tersebut." Tumben sepagi ini kesini."
" hehehe, Adam Clair kamu pasti tahu aku kesini karena sesuatu." Miko menjawab sambil terkekeh pelan.
"Kenapa Miko ? Apa kamu butuh sesuatu ?" Adam terlihat malas menjawab saudaranya tersebut.
"Jangan terburu -buru Adam, apa kabar istrimu? Oh atau bagaimana dengan kekasihmu ?" Goda Miko.
" Sudahlah Miko, bagaimana jika di dengar orang ?" Adam melotot ke arah Miko.
"Iya Adam aku tahu, Di mana ruangan Lavinia ?" Tanya Miko.
" Dia berada di lantai satu, ruang staf keuangan." Jawab Adam.
"Oh aku akan menggoda karyawanmu itu."
Tok Tok Tok
Saphira mengetok pintu ruangan Adam, Ia membawa secangkir kopi untuk Adam.
"Iya masuk saja." Adam seperti sudah tahu bahwa itu Saphira.
" Permisi Pak Adam, ini saya membawa kopi untuk Pak Adam. Saphira membuka pintu,lalu berjalan menuju kearah meja Adam dan meletakkan cangkir kopi dengan hati -hati di meja.
"Terima kasih Saphira, kamu selalu tahu apa yang aku ingin tanpa harus mengucapkannya." Adam tersenyum melihat Saphira.
"Sepertinya aku ada urusan, permisi Pak Adam." Miko wajahnya kesal karena kehadiran Saphira yang menggangu obrolannya dengan Adam, padahal masih banyak yang ingin dipertanyakan oleh Miko kepada Adam.
" Kenapa terburu -buru Miko? Apa kamu tidak ingin melihat sepasang kekasih ini ?" Adam menyeringai licik kepada Miko.
"Ah sialan, Kamu gila Adam." Miko semakin kesal dengan Adam.
Miko beranjak dari kursinya dan melangkah kan kaki untuk keluar dari ruangan tersebut.
----------------------------------------------------------
" Sayang ayo sini..!" Perintah Adam sambil menepuk pahanya memberi sinyal agar Saphira duduk disana.
"Iya sayang." Saphira langsung mengiyakan dan duduk di atas paha Adam, tangannya ia kalungkan di leher Adam.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERTEMU DAN BERPISAH
Roman d'amourKisah hidup ini rumit, tidak sesuai dengan ekspetasi. Warning🚫🚫 18++