Bab 5🔞

2K 168 82
                                    

Have fun!!!^^

Jika ada penyamaan alur cerita secara tidak sengaja. Maka saya tidak akan melanjutkan cerita ini, jangan lupa vote ya! WARNING!!! NSFW!! Homophobic jangan baca ^^







"Asahi san"

"hmm?"

"Apakah Asahi san pernah melakukan sex?"

Mata Asahi membulat dan terdiam ia tatap Noya dengan wajahnya yang memerah dan malu, "Bagaimana kau tahu tentang sex?" tanya Asahi menaruh kepalanya di kedua paha mulus Noya. Noya mengelus rambut Asahi yang sudah kering, wajahnya murung menatap ke tanah dan bibirnya cemberut.

"Suga san pernah bertanya padaku, apakah kalian pernah melakukan sex?" Asahi memasang wajah datar nya 'Sudah kudugong tuh anak bakal nanya aneh aneh ke Noya' ia memainkan tali celana Noya dan bertanya lagi.

"Lalu, kau bilang apa?"

"Tidak pernah, tapi kata Suga san sex itu menyenangkan apa Asahi san mau melakukannya bersamaku?" wajah Noya sangat memelas dan puppy eyes nya membuat Asahi terenyuh, Si doi mencoba menahan mimisannya yang ingin keluar. "Hei sayang, kau beneran mau melakukan itu?"

Noya menganguk dengan percaya diri, ia yakin jika melakukannya dengan Asahi akan lebih baik daripada meminta kepada Tanaka. Asahi melangkah menuju dapur mengambil gelas dan mengisinya dengan air, ia meminumnya dengan cepat dan menghela nafas.

"Sebelum melakukan hal itu aku perlu izin dari pemilik tubuhnya, kau mengizinkanku Nishinoya yuu?" tanya Asahi mendekatkan wajahnya ke wajah Noya, ketahuilah, wajah Noya sangat memerah saat ditanyai Asahi.

"I-iya, aku mengizinkanmu" Asahi tersenyum dan langsung membawa Noya ketempat tidurnya.






Asahi mencium wajah Noya dengan teliti dari mata, dahi, pipi, hidung, dagu,dan kembali ke bibir menyatukan saliva mereka dan melepasnya, Asahi turun ke leher Noya dan menciumi leher tersebut "Kubuatkan tanda yang indah" bisik Asahi di telinga kiri Noya yang membuatnya geli, Asahi menggigit leher Noya dan meningalkan Kissmark setelah selesai di bagian leher menandakan Noya hanyalah miliknya. Asahi turun ke dada Noya ia menarik kaos yang menempel di tubuhnya dan membuangnya ke sembarang arah.

"Nghh.."

Asahi memainkan nipple pink mungil milik Noya ia menjilatinya dan sesekali mengigitnya membuat pemiliknya mendesah pelan, sambil memainkan nipple Noya dengan tangan kirinya Asahi menciumi bibir Noya dan menyatukan saliva nya dengan saliva milik Noya.

"Mnghhh... A-a-ahh... Asahi... san... Ahh a-aku... mau kelu- aarghh..."

Serasa milik Noya sudah keluar duluan Asahi memainkan junior Noya dan memasukkan jarinya ke hole Noya. "Arghh... A-Asahi sa-san ahh... i-itu sakit" Asahi menambah jarinya lagi dan membuat Noya mendesah keras, ia melakukan gerakan menggunting agar saat miliknya masuk Noya tidak kesakitan karena miliknya sangat besar. Serasa sudah cukup Asahi mencium dahi Noya dan berbisik, "Aku masukin ya" Noya menganguk dengan air mata yang menghiasi kedua mata sayu nya.

"ARGHHH... SA-SAKIT" teriak Noya sambil menangis, Asahi menghentikan kegiatannya miliknya yang baru setengah masuk karena hole Noya menyempit membuat Asahi ikut mendesah pelan.

"Cup...cup... hey darling look at me, Nishinoya yu come on darling look at me" Asahi menangkup wajah Noya yang basah dengan keringat dan tangisannya, ia menciumi wajah Noya lagi dan mencoba menenangkan kekasihnya.

"Kita bisa ngelakuin ini, ya sayang?" Noya masih menangis sesenggukan dan menganguk, kali ini posisi Noya duduk berpelukan dengan tubuh Asahi.

"Aku akan pelan pelan" Ucap Asahi yang dijawab angukan dari Noya.








Noya terbangun dari tidurnya ia merasakan pinggang nya sangat nyeri, dilihatnya Asahi yang masih tidur tengkurap Noya mencium dahi Asahi menyelipkan rambutny lembut. Noya berdiri dari tempat tidur berniat mencari bajunya di ruang keluarga.

"Brukk..."

Asahi terbangun dari tidurnya karena mendengar suara seperti benda jatuh, dillihatnya Noya yang terduduk di lantai dan berbalut selimut "Hei sayang jangan berjalan dulu" Asahi beranjak dari tidurnya dan mengangkat tubuh Noya ke atas kasur.

"Mau mandi?" Tanya Asahi mencium dahi Noya dan memasukan jarinya di antara surai hitam Noya yang setengah hair down. Noya mengalungkan kedua tangannya di leher Asahi dan tersenyum "Kau milikku" ucapnya sambil tertawa renyah. Asahi tersenyum tenang dan ikut tertawa bersama Noya.

Malam hari, Asahi mengandeng tangan mungil Noya mereka berdua mampir ke warung bakpao yang masih buka malam hari. "Apakah masih sakit?" tanya Asahi menyodorkan Bakpao kepada Noya yang duduk di kursi depan warung penjual bakpao, "Tidak terlalu" Noya mengambil bakpao yang dibelikan Asahi dan mengucapkan terima kasih.

"Sementara aku tidak ikut klub dulu" Tutur Asahi menatap kearah Noya, ia memakan Bakpao nya dengan belepotan Asahi tertawa dan mengusap sisa kacang yang menempel di ujung bibir Noya. "Kwenapwa kwau twidak ikwut kwlub?" tanya Noya dengan mulut penuh.

"Aku menunggu skorsmu berakhir dahulu dan kita akan bermain bersama lagi, sepertinya kita mendapat empat anggota baru dari adik kelas kita" Asahi memakan bakpaonya dan melirik Noya yang termenung. "Kuharap adik kelas kita bisa membantu kita mengikuti Bola Voli Nasional tahun depan" Ucap Noya dengan senyum khasnya.

"Kau sangat baik" Puji Asahi menggusak rambut Noya lembut, mereka berdua mengobrol sambil menuju ke rumah Noya, Asahi memang berniat mengantarkan kekasihnya menuju rumahnya.

"Good night my darling" Ucap Asahi mencium dahi Noya sebagai ucapan perpisahan, "Yeahh, night too my Ace" Noya melambai ke arah Asahi dan menutup pintu rumahnya.

"Kau sudah pulang?"


Nishinoya POV

Kulihat lantai yang begitu kotor dan baju baju berserakan, kulihat ibu sedang merokok di sofa menatapku dengan tatapan tak suka. Sifat ibu berubah drastis setelah ayah meninggal karena kecelakaan tragis di kota, beliau sedang ada tugas dari kantor dan diriku waktu itu sedang kelas 3 smp. Ibu yang mendengar berita itu langsung depresi berat, aku mengerti perasaan ibu pasti menyakitkan ditinggal ayah.

"I-ibu sudah makan?" tanyaku gugup sambil membawa baju kotor di tanganku, ibu melempar rokok nya kesembarang arah ia beranjak dari duduknya dan menghampiriku yang ingin melangkah mundur dari tatapannya, aku hanya bisa menunduk.

"Siapa laki laki tadi?" Ibu menatapku dengan sorot mata yang menusuk, aku masih terdiam tak menjawab. Kurasakan ibu melempar baju ditanganku ke dinding dan mengenggam tanganku kuat, "JAWAB! SIAPA LAKI LAKI TADI!!??" wajahnya begitu dekat denganku dan membuatku ketakutan.

Aku masih diam.

Kurasakan tubuhku dibanting ke dinding dan aku meringis menahan sakitnya punggung dan kepalaku mengenai dinding, tubuh ibu memang lebih besar dan tinggi dariku.

"Dasar anak sialan." Umpatnya melempar baju kotor tadi ke arahku, ibu naik ke atas dan menutup pintu kamarnya keras dan hingga membuatku kaget. Sudah jadi keseharianku di kehidupan SMA ku yang baru ini, tiap aku pulang bau alkohol dan rokok menguar di dalam rumah dan pernah kutemukan baju pria lain di depan kamar ibu. Aku tidak bisa melawan ibu, apalagi menasihati, sekali aku bicara ibu akan memukul punggungku dengan sepatu high heelsnya ataupun tongkatnya. Aku tidak ingin tubuhku memperlihatkan luka dan membuat teman klub ku khawatir. Jadi tidak apa hanya di benturkan ke dinding, tidak akan begitu terlihat.

"Aku hanya perlu menyembunyikannya dari teman temanku, dan juga Asahi san hiks" Ucapku sambil menyeka air mata yang jatuh diantara pelupuk mataku, "Hei bodoh, dimana senyummu...hiks ka-kau itu Nishinoya yu yang hebat... hiks ke-kenapa harus cengeng".

"Asahi san..."

Nishinoya POV off








Haii guys ^^

Terima Kasih sudah mau mampir dan membaca fanfic AsaNoya ini jika ada kesalahan pengetikan (typo) dan alur yang tidak jelas, kalian boleh ngasih kritik dan sarannya love you all ❤️❤️❤️

Surrender [[AsaNoya]] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang