Hima & Catatan Yang Hilang [Revisi]

Pengkhianatan

Hari ini adalah adalah hari yang paling menyenangkan bagi Himawan. Ia bangun di pagi hari dengan perasaan yang sangat bahagia, karna hari ini ia merasakan lagi dibangunkan oleh Syena lewat telpon karna semalam Himawan tidur pukul 00.30 malam memberi ucapan untuk hubungan yang sudah genap tiga tahun. Himawan terjaga semalaman menuliskan ucapan untuk Syena dengan puisi yang ia kirimkan melalu pesan semalam.

Hari ini sungguh spesial
Kau dan aku masih dengan perasaan yang sama kitamencoba kembali seperti saat awal kita  berjumpa.
Kita pernah berjuang untuk hari-hari yang pernah padam di lahap oleh waktu, melewati segala cobaan yang tak pernah kita inginkan sebelumnya. Aku tahu kita sama-sama pernah merasakan sakit, aku tahu kita pernah sangat bosan dengan segala keadaan yang itu - itu saja, belum lagi dengan pertengkaran yang sangat menguras tenaga, kau diam, aku diam. Padahal kita tidak akan pernah tahu apa yang ada di dalam hati seseorang, lalu untuk apa kita saling diam?

Kita tak pernah bosan dalam hal yang sifatnya menyusahkan diri sendiri dan orang lain, saat ada perlakuan yang kurang menyenangkan, kita diam, bahkan hanya menggerutu di dalam hati. Akhirnya termakan oleh perasaan dan pikiran sendiri, terkadang kita harus berani dengan konfik karna  inginmenyampaikan sesuatu, daripada saling diam namun menyimpan dendam.

Kita masih bersama hari ini
Menyabut hari-hari yang dinanti untuk kembali menyinari apa yang telah redup
Kau adalah sebuah potongan kata yang belum usai, aku ingin melengkapi dengan mengucapkan sesuatu yang tak ada satu orangpun tahu.

Aku mencintaimu
Perasaan ini setiap hari semakin tumbuh, tak pernah ada hasrat sedikitpun untuk menghilangkan rasa yang sudah ada. Aku bahagia dengan apa yang sudah aku miliki, dan itu kamu.

Selamat hari spesial ya. Bukan setiap tahun, setiap bulan, atau setiap minggu. Ini adalah sebuah perayaan yang selalu aku buat setiap hari, setiap jam, bahkan setiap detik aku selalu mensyukuri kebersamaan yang kita jalani

Aku tak pernah kebingungan mengucapkan betapa bahagianya aku bersamamu.
Tetaplah bersamaku disini, merangkai sebuah kisah yang tak pernah ada habisnya.
Aku ingin Melukis kasih yang terdalam dihati ini, akan ku tumpahkan segala rasa bahagia yang aku miliki.

Selamat hari spesial
Jangan pernah bosan dengan setiap kata yang selalu aku kirimkan kepadamu sebelum kamu tertidur lelap
jangan pernah bosan dengan semua pertengkaran yang telah kita lalui, sungguh aku semakin mencintaimu saat kita berhasil menyelesaikan setiap masalah.

Selamat hari spesial
Tetaplah bersamaku dengan segenap hatiku.
Hanya dengan kata ini yang bisa ku lakukan untuk menumpahkan perasaan bahagia yang aku simpan rapi di dalam dada.

Wajah mu masih berlarian di dalam pikiranku setiap hari,

Tataplah mataku sangat dalam
Berikan aku sebuah senyuman yang akan ku kenang di dalam sejarah.
Kita rayakan setiap hari perjuangan yang pernah kita perjuangkan

Jam menunjukkan pukul delapan pagi, Himawan berangkat menuju bengkel Gumi, namun sebelum sampai di bengkel Himawan memutuskan untuk mencari sesuatu hadiah yang akan ia beri kepada Syena, hal ini sudah biasa mereka lakukan setiap kali merayakan hari jadiannya untuk saling memberikan hadiah satu sama lain.

Himawan mendapatkan ide untuk memberikan Syena cincin di toko emas yang tak jauh dari kostnya. Disana terlihat banyak orang yang mulai berdatangan, ada yang membeli bahkan ada yang menjual emasnya. Ini kedua kalinya Himawan ke toko emas. Sebelumnya, Himawan pernah membelikan kalung untuk adik kesayangannya dua tahun lalu untuk hadiah ulang tahun.