~3~

11K 499 32
                                    

Aku terbangun ketika merasa sesuatu yang dingin di bokongku. Aku menoleh dan melihat seorang pria tengah mengoleskan salep dari wadah kecil berbentuk berlian hijau. Melihat aku yang terbangun, pria bermata coklat itu tersenyum sambil mengedipkan sebelah mata penuh goda. "Kau sudah sadar tuan putri?"

Ku tatap pria itu dengan saksama. Dia siapa? Dan kenapa di kabin ku ada seorang pria? Merasa bingung dengan situasi saat ini, aku terus menatapnya

Pria tampan itu terkekeh kecil karena melihat kebingunganku. tiba-tiba Aku teringat semuanya, dimana dan siapa pria itu. mataku terbelalak ketika mengingat kejadian sebelumnya. Clair de lune, Miguel, Damon dan Darren bajak laut yang menjarah kapal pesiar.

"Wah kau tertidur lelap sekali. Tadi aku akan mencium bibirmu seperti dongeng anak-anak. Barangkali kau sadar ketika dicium oleh seorang pangeran" pria itu - Darren, berkata sambil menutup kembali bokongku dengan celana dalam.

Aku tersentak lalu mencoba untuk duduk.

Aku sudah bersiap untuk merasakan rasa sakit pada bokongku tapi aneh, rasa sakit itu tidak pernah kunjung. Aku ingat sekali sebelumnya Damon memukulku dengan sangat keras. Wajahku tiba-tiba memanas karena mengingat kejadian itu.

Tangan Darren menjulur untuk menyentuh wajahku tapi kutangkis tangannya lalu beringsut mundur menghindari Darren yang ternyata sudah melepas ikatan dari pergelangan tanganku.

Tatapan yang Darren berikan membuatku sangat tidak nyaman, begitu lembut penuh pengertian dan rasa sayang.. Tidak mungkin, aku tahu kalau dia pandai bersandiwara dan senyuman itu hanya topeng yang selalu ia pakai

Aku teringat ketika pertama kali kita bertemu.

Darren yang terlihat sangat panik ketika tahu ada orang jahat yang akan menculik semua orang. Padahal... dia salah satu kriminal itu

Aku sangat yakin akan keberadaan bajak laut tapi tidak kusangka akan bertemu dengan mereka. Aku harus lebih berhati-hati pada Darren yang manipulatif.

"Apa yang kau pikirkan?" Tanyanya lembut penuh pengertian.

Aku harus berpura-pura penurut dan bersandiwara kalau aku sudah pasrah. Memang aku sudah pasrah tapi aku masih memiliki secercah harapan. Mungkin jika aku jadi penurut, mereka akan melonggarkan penjagaan dan membiarkan aku berlalu lalang di kapal ini. Barangkali ada awak kapal yang masih punya hati nurani untuk mau menolongku.

Setelah dipikir-pikir, aku akan memulai hidupku kembali. Aku bisa menjual kalungku untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Paman bilang kalung yang aku kenakan itu sangat berharga. Jika aku menjualnya, aku bisa mendapatkan banyak uang untuk memulai hidup baru.

Ya, aku harus hidup berpindah-pindah untuk menghindari mereka berdua. Aku tidak akan kembali ke keluargaku.

Aku tidak mau mereka semua menjadi sasaran para bajak laut. Pasti akan merasa bersalah kalau orang-orang yang aku sayang menderita karena ku.

Tapi ada sesuatu yang hilang di diriku. Tanganku meraba leher dan ternyata kalung pemberian Paman sudah hilang. Apa kalung itu terjatuh atau....Aku menatap Darren penuh curiga "Kau mencuri kalungku?!" Tanyaku tajam. Darren terlihat bingung lalu ia menunjuk dirinya sendiri

"Aku? Kau menuduhku sebagai pencuri? Apakah aku serendah itu dimatamu"

Oh Tuan, selain pencuri, kau juga adalah pembohong yang ulung. Batinku sengit

Wah. Dia terlihat sangat terluka. Apa dia kira aku sebodoh itu? Jelas saja semua itu penuh kepalsuan. Jika dia beralih profesi menjadi seorang aktor, aku rasa dia akan mendapatkan beribu-ribu penghargaan.

Aku memicingkan mata penuh curiga "Kau kira aku sebodoh itu?" Tanyaku pelan

Sedetik kemudian ekspresi wajahnya berubah menjadi bahagia dan ia tertawa kencang "Wow. Kau jago juga. aku kira hanya Damon yang mengenaliku ternyata... kau yang baru bertemu denganku sudah bisa melihatnya" bisiknya di akhir kalimat seakan-akan hal itu masih membuatnya bingung

My Pirates #2 Immortal SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang