Dua tungkai melangkah keluar dari restoran secara bersamaan. Keduanya adalah milik Sehun dan Joohyun yang kini bergerak menjauh dari satu sama lain sembari menunggu kedua orang tua mereka keluar dari restoran.
Pasangan Oh dan Bae tampak berbincang-bincang sebelum berpamitan. Ketika Tuan dan Nyonya Bae akan berbalik menuju ke tempat di mana mobil mereka berada dan Joohyun baru saja memberi salam perpisahan pada orang tua Sehun, sang ibu menghentikan langkah Joohyun yang hendak mengikuti dirinya dan sang suami.
"Ada apa, Bu?" Tanya Joohyun seraya berhenti sesuai arahan ibunya. Nyonya Bae memberi sebuah senyum ke arah Joohyun juga pada Sehun yang berdiri tidak jauh dari posisi mereka.
"Sehun-ah, apa kau tidak keberatan untuk mengantar putriku kembali ke rumah?" Nyonya Bae melangkah mendekat ke arah Sehun.
Diberi pertanyaan seperti itu, Sehun tersenyum tipis sambil memperhatikan raut wajah Joohyun yang tampak sangat keberatan dengan permintaan ibunya.
"Bu, aku membawa mobilku." Bisik Joohyun penuh penekanan di telinga Nyonya Bae. Namun tampaknya wanita paruh baya itu tak acuh pada permintaannya.
Terbukti sekarang ia justru berjalan mendekat pada Sehun kemudian mengelus pundaknya sembari tersenyum lebar. Sehun pun menanggapi dengan senang hati sepertinya.
"Aku tidak keberatan, Bibi."
Joohyun sudah akan memprotes andai saja Nyonya Bae tidak memberi tanggapan atas kesanggupan Sehun mengantarnya kembali ke kediaman Bae.
"Ey, panggil saja aku Ibu," respon Nyonya Bae kala Sehun memanggilnya dengan sebutan Bibi membuat Joohyun hanya bisa menghela nafas kasar.
Mendahului dua orang tadi menuju mobilnya, Joohyun tahu kalau Sehun pasti akan mengikutinya. Ketika mereka sudah jauh dari para orang tua, Joohyun pun berujar. "Kita pergi setelah orang tua kita. Kau dengan mobilmu, aku dengan mobilku."
Semula Joohyun kira Sehun setuju dengan rencananya karena ia tidak memberi tanggapan apa pun. Namun setelah mereka menyaksikan mobil pasangan Oh dan Bae meninggalkan restoran, Sehun justru meminta sesuatu padanya.
"Mana kunci mobilmu?"
Joohyun sudah menatap curiga ketika Sehun meminta kunci mobilnya. Maka dari itu, ia tidak langsung memberikannya.
"Untuk apa?"
Sehun tak menjawab. Namun tangannya langsung meraih kepalan tangan Arin kemudian mengambil kunci yang ada di sana. Sehun masuk lebih dulu ke dalam mobil Joohyun. Meninggalkan si pemilik dengan raut kebingungan namun selang sedetik kemudian, Joohyun langsung membuka pintu mobil di mana Sehun berada di dalamnya.
"Keluar dari mobilku." Perintahnya dengan tatapan tidak sukanya pada Sehun. Diberi tatapan seperti itu, Sehun tidak merasa takut atau pun berniat mengikuti kata wanita itu. "Ibumu menyuruhku untuk mengantarmu pulang." Jawabnya sambil menyenderkan dagunya di atas kemudi dengan tatapan tertuju pada Joohyun.
"Kau bisa bilang kalau sudah mengantarku. Mudah, bukan?" Tawar Joohyun dengan harapan Sehun setuju kemudian dirinya bisa segera pulang dan pergi dari hadapan pria menyebalkan ini.
"Aku tidak suka berbohong. Apalagi pada calon Ibu mertuaku." Sehun tersenyum jahil penuh kemenangan karena berhasil membuat Joohyun mendengus kasar sambil memutar bola matanya malas.
Terlebih lagi, Joohyun kini sudah berada di sampingnya dan tengah memakai sabuk pengaman. Tanpa membuang waktu, Sehun pun mulai menjalankan mobil yang mengarah ke kediaman Joohyun.
Sepanjang perjalanan, tidak ada satu kalimat pun yang keluar dari mulut masing-masing. Sebenarnya Sehun ingin mengajak Joohyun bicara, namun sepertinya wanita Bae itu enggan dan lebih senang memandangi pemandangan jalan dari balik kaca jendela.
KAMU SEDANG MEMBACA
Redamancy [HUNRENE]
Ficção Adolescente[ON GOING] (n.) an act of loving the one who loves you; a love returned in full.