Titik Awal

254 22 1
                                    

Aku memandang nanar poster yang berada didepan sebuah tokoh kue yang baru saja buka dua hari ini yang lalu didepanku. Membacanya berkali kali membuatku menyesal menolak ajakan Arvin untuk menemaniku tadi.

Pasalnya, di poster tersebut terpampang jelas bahwa Toko Kue ini sedang mengadakan potongan harga spesial launching untuk setiap pasangan yang datang berdua. Yaa, waalaupun aku dan Arvin bukan pasangan, tapi kan kita bisa saja bohong dan bilang kalau kita pasangan, kan? Aku pikir bohong untuk hal hal seperti ini bukanlah sesuatu yang besar, mungkin.

Ahhh, memikirkannya saja sudah membuatku kesal pada diri sendiri yang sok ingin me time padahal cuma ke Toko kue yang jaraknya hanya 7 kilometer dari rumah. Atau aku cuma lapar dan me time hanya pengalihan isu? entahlah, aku juga suka tidak paham dengan diri sendiri.

Saat aku sedang asik memandangi poster potongan harga ini, tiba tiba saja suara seseorang pria dari arah samping mengagetkanku. Pasalnya, aku tidak sadar kapan dia datang, tahu - tahu saja berada di sampingku, Matanya kini juga memandang poster yang sejak awal menarik perhatianku.

"Ngga ada pasangan, ya?" Tanyanya yang masih memandang poster tersebut. Aku yang tidak tahu dia sedang berbicara kepada siapa hanya melihatnya dengan tatapan aneh. Detik berikutnya dia menolehkan pandangannya ke arahku. "Mau pasangan denganku? Kebetulan aku juga sendiri"

Aku mengerutkan alisku, "Kamu bicara denganku?" Tanyaku yang kini sedang menujuk diri sendiri.

Pria tersebut diam sebentar, kemudian menggelengkan kepalanya, "Bukan, yang di belakangmu"

Aku sontak menolehkan pandangan ke belakang yang tentu saja tidak menemukan apa apa. Bulu bulu halus tanganku lantas naik, aku merinding.

Melihat itu, Pria didepanku tertawa. Aku langsung tertegun melihatnya. Hey, mana bisa ada orang semanis ini ketika dia hanya tertawa?! bahkan matanya sampai hilang. Dapat aku pastikan langit yang kini sedang mendung pun pasti ikut cemburu melihat senyumnya.

Pria didepanku menghentikan tawanya yang membuatku langsung tersadar. Astaga Arwiga, mikir apasihh.

"Aku cuma bercanda, kamu jangan serius gitu." Ucapnya yang masih tersisa nada ketawa. Kemudian dia tersadar sesuatu. "Eh, tapi buat tawaran jadi pasanganku serius, kok. Lagian sayang banget gak sih kalo di lewatin? Aku yakin kamu pasti juga suka potongan harga, kan?"

Wuuuu sok tau bangettt!

"Kalo kamu ngga suka, ngga mungkin dong kamu liatin poster ini terus dari 10 menit yang lalu?" Sambungnya yang membuatku tersedak ludah sendiri.

Yaudah, kalo kaya gini mau ngehindar gimana lagi...

Boy with the best smile, our Lee Jeno from Nct

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Boy with the best smile, our Lee Jeno from Nct

Boy with the best smile, our Lee Jeno from Nct

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Boy with the best smile✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang